Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga mencatat, sampai Oktober 2022, sebanyak 2,8 juta unit kendaraan sudah mendaftar pada program subsidi tepat sasaran.

Dari 2,8 juta kendaraan, sebanyak 70 di antaranya mendaftar untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite sedangkan 30 persen lainnya mendaftar untuk BBM jenis solar.

"Sampai kemarin sudah ada 2.8 juta kendaraan yang mendaftar dengan komposisi 70 persen pertalite dan 30 persen solar," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada VOI, Rabu, 5 Oktober.

Saat ditanya mengenai pemberlakuan pembatasan pembelian BBM subsidi, Irto mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan sosialisasi dan pendaftaran.

Tak hanya itu, pemberlakuan pembatasan tersebut juga masih harus menunggu revisi Perpres 191 Tahun 2014.

Asal tahu saja, realisasi solar subsidi sampai tanggal 30 September 2022 sudah mencapai 85,82 persen atau sebesar 12,96 kiloliter (KL), Pertalite mencapai 95,32 persen atau sebesar 21,97 juta KL.

Sebelumnya, anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman memperkirakan jika kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar untuk tahun 2022 berpotensi habis antara Oktober dan November mendatang jika pemerintah tidak menambah kuota BBM bersubsidi.

Pada 1 Oktober yang lalu, pemerintah akhirnya telah menambah kuota BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite.

Penambahan kuota Pertalite sebanyak 6,86 juta kiloliter (KL) dari kuota awal 23,05 juta KL.

Sementara untuk Solar subsidi, dari kuota awal tahun ini sebanyak 15,1 juta KL, ditambah 2,73 juta KL.

Penambahan kuota BBM Pertalite dan Solar ini disambut positif oleh Pertamina Patra Niaga (PPN).

Sebagai Badan Usaha yang mendapat penugasan pendistribusian BBM subsidi, hal ini memberikan kepastian ketersediaan BBM Subsidi untuk masyarakat yang berhak.

“Hal ini tentu saja menjadi berita yang baik untuk masyarakat, tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan pertalite dan solar, penambahan ini diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun,” ujar Irto.