Stok Beras Cukup, Bos Bulog Budi Waseso Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) meminta masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan beras.

Kata Buwas, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga yang terjangkau. Walaupun tak dapat dipungkiri ada sedikit kenaikan harga.

"Masyarakat jangan khawatir, Bulog punya stok beras yang cukup untuk program Operasi Pasar yang sudah berjalan lancar sepanjang tahun ini, dan sekarang Operasi Pasar ini makin kami masifkan di seluruh Indonesia," kata Budi Waseso, dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 4 Oktober.

Saat ini, lanjutnya, Bulog sangat fokus pada upaya intervensi stabilitas harga beras di masyarakat.

Maka Bulog berupaya maksimal dalam pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat.

"Kami juga melakukan pemantauan harga secara terus menerus di tengah situasi saat ini dan melibatkan semua stakeholder terkait termasuk Satgas Pangan," kata Budi.

Kegiatan Operasi Pasar atau Program KPSH yang dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog ini terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan, kondisi cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog saat ini masih sekitar 800.000 ton.

Jumlah ini lebih rendah dari CBP saat kondisi normal yakni 1,2 juta ton hingga 1,5 juta ton.

Dikatakan Arief, Bapanas terus mendorong agar jumlah tersebut ditingkatkan melalui aksi penyerapan.

"Dalam minggu ini kami bersama teman-teman Bulog akan ke Sulawesi Selatan untuk serap. Kita harus top up stoknya bulog sampai dengan 1,2 juta ton. Jadi nanti berapa pun yang dimita pedagang pasar kita harus dipenuhi. Di PIBC sendiri ada permintaan 3.000 ton per minggu, ini harus kita siapkan karena Jakarta ini berkontribusi 27 persen terhadap nasional," ujarnya.

Adapun volume pendistribusian beras melaui KPSH yang dilaksanakan Bulog sampai dengan bulan September lalu telah terealisasi sekitar 200.000 ton.

Sedangkan untuk KPSH di PIBC sementara ini telah disiapkan sampai dengan 70.000 ton untuk pelaksanaan sampai Februari 2023.

"Batch pertama pendistribusian sebanyak 300 ton mulai hari ini, 3 Oktober 2022," ujarnya.

Untuk memastikan program stabilisasi harga ini berjalan tepat sasaran, Arief meminta, seluruh pedagang yang mendistribusikan beras KPSH wajib menjual beras medium di bawah HET.

"Penyaluran KPSH kepada pedagang PIBC juga melibatkan BUMD pangan DKI Jakarta yaitu Food Station serta asosiasi Perpadi. Program ini turut didukung Kemendag, Kementan, Satgas Pangan Polri, Pemprov DKI, dan Bulog. Hal ini menunjukan soliditas kolaborasi antar stakeholder untuk menjaga ketahanan pangan," ungkapnya.