YOGYAKARTA – Permasalahan-permasalahan mengenai pencatatan laporan keuangan hampir selalu ditemui dalam suatu perusahaan. Tak sedikit perusahaan yang melakukan rekonsiliasi bank karena ada kesalahan pencatatan nominal yang dilakukan oleh akuntan. Lantas, apa itu rekonsiliasi bank?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Rekonsiliasi Bank?
Dihimpun VOI dari berbagai sumber, rekonsiliasi bank adalah kegiatan untuk merinci adanya perbedaan catatan transaksi milik bank sebagai pengelola transaksi keuangan dengan perusahaan yang mengalami kesalahan pencatatan nominal.
Perincian tersebut dimaksudkan untuk melakukan verifikasi dan pencocokan rekening koran (bank statement) milik perusahaaan.
Rekonsiliasi bank sangat penting untuk dilakukan karena informasi yang terdapat paada laporan bank merupakan catatan bank dari semua transaksi yang terdapat dan berdampak pada rekening koran milik badan usaha selama sebulan terakhir.
Rekonsiliasi juga wajib diselesaikan secara berkala pada semua rekening yang dimiliki oleh peruhaan. Hal tersebut untuk memastikan bahwa catatan kas perusahaan adalah benar. Selain itu, rekonsiliasi bank juga digunakan sebagai kontrol yang lebih baik atas penerimaan dan pembayaran yang dilakukan secara tunai.
Mengapa Rekonsiliasi Bank Harus Dilakukan Oleh Perusahaan?
Sebagaimana diketahui, setiap perusahaan pasti membuka rekening di perbankan agar dapat menyimpan uang mereka.
Jumlah uang tunai yang disimpan suatu perusahaan di perbankan, umumnya hanya kas kecil alias petty cash saja.
Nah, pembukaan rekening perusahaan di perbankan bertujuan untuk mengendalikan kas secara umum. Dengan adanya rekening di bank, perusahaan akan memiliki catatan pemasukan dan pengeluaran yang didapat dari perbankan.
Meski begitu, perusahaan biasanya tetap memiliki catatan sendiri mengenai dana yang keluar atau masuk, mengingat kerap ditemukan selisih antara catatan perusahaan dengan bank statement yang dikeluarkan oleh perbankan.
Perbedaan catatan kuangan tersebut terjadi karena adanya biaya-biaya yang tidak diperhitungkan oleh perusahaan seperti biaya administrasi bank, pembagian bunga dan lain-lain.
Dalam buku besar yang dimiliki oleh perusahaan, tercantum transaksi yang melibatkan rekening giro. Di sisi lain, pihak perbankan juga membuat cacatan rekening giro perusahaan ketika memproses cek, setoran, biaya layanan, dan barang-barang perusahaan lainnya.
Catatan yang dikeluarkan oleh perbankan ini memperlihatkan aktivitas dalam rekening bank dan juga saldo yang ada di dalamnya. Catatan tersebut biasanya dikeluarkan oleh perbankan setiap akhir bulan dan diberikan kepada perusahaan terkait.
Ketika menerima laporan bank statement dari perbankan, perusahaan harus memverifikasi apakah jumlah laporan bank sesuai dengan jumlah dalam rekening kas perusahaan dalam buku besar umum, begitu pula sebaliknya. Proses verifikasi ini kemudian disebut dengan rekonsiliasi bank.
Alasan rekonsiliasi bank sangat penting untuk dilakukan karena perusahaan dapat mengetahui jumlah selisih dari saldo kas pada laporan bank yang berbeda dengan pembukuan perusahaan.
Selain itu, rekonsiliasi bank juga bisa digunakan untuk mengetahui penyebab selisih saldo kas pada catatan bank dan perusahaan.
BACA JUGA:
Lantas, Kapan Rekonsiliasi Bank Dilakukan?
Rekonsiliasi bank sebaiknya dilakukan minimal satu kali setiap bulan. Kegiatan verifikasi laporan keuangan tersebut bisa dilakukan setiap akhir bulan.
Rekonsiliasi bank harus dikerjakan segera setelah pihak perbankan mengirim laporan bank statement ke perusahaan. Rekening koran tersebut biasanya berisi saldo awal kas, transaksi selama satu bulan dan saldo akhir kas di bank tersebut.
Akan tetapi, akan lebih baik jika perusahaan melakukan rekonsiliasi bank setiap hari dengan mengakses informasi melalui situs resmi perbankan terkait.
Dengan melakukan rekonsiliasi bank setiap hari, perusahaan dapat menemukan permasalahan dalam akun bank, mencari sumber masalah dan mencari solusinya.
Demikianlah informasi soal apa itu rekonsiliasi bank. Semoga bermanfaat.