KUPANG - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta perluasan manfaat Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipercepat agar memberikan dampak terhadap kehidupan dan perekonomian masyarakat lokal.
“Kita berharap kehadiran bendungan ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan itu sedang dikembangkan,” katanya saat meninjau Bendungan Raknamo dilansir ANTARA, Sabtu, 24 September.
Pengembangan SPAM Bendungan Raknamo saat ini, lanjutnya, telah mencapai 55 persen dari total anggaran APBN yang diberikan sebesar Rp87 miliar dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2022.
Selain itu, bendungan dengan volume tampung efektif hingga 10,26 juta meter kubik tersebut juga diharapkan Menkeu Suahasil bisa menjadi kawasan pariwisata.
“Semoga keberadaan bendungan ini bukan hanya sekedar suatu proyek tapi kemudian menjadi awal dari berbagai macam proyek lanjutan dan kegiatan ekonomi masyarakat yang bisa menguntungkan bagi masyarakat NTT khususnya di sekitar sini,” ujarnya.
Kepala Badan Wilayah Sungai NT II Kementerian PUPR Feriyanto Pawenrusi menyampaikan bahwa Bendungan Raknamo mulai dibangun sejak 2015-2018 dengan biaya sebanyak Rp723 miliar. Saat ini telah beroperasi untuk pemenuhan irigasi di hilir dengan jumlah cakupan 840 hektar yang nantinya akan bisa berkembang menjadi 1300 hektar.
“Untuk pemenuhan air baku di sekitar bendungan, kita sudah membangun 12 hidran umum yang telah kita tempatkan kurang lebih 300 KK,” jelasnya.
BACA JUGA:
Bendungan Raknamo merupakan tipe bendungan urugan zonal inti tegak dengan tinggi bendungan utama 37.000 meter dan panjang puncak total bendungan mencapai 449,5 meter. Pada pembangunannya, sebanyak 244,34 hektar luas lahan telah dibebaskan.
Manfaat Bendungan Raknamo di antaranya berpotensi untuk melakukan irigasi hingga 1.250 hektar. Penyediaan air baku sebesar 100 liter per detik, pengendali banjir sebagian wilayah Kabupaten Kupang, kemudian Pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) 0.22 MW.
Adapun untuk pemanfaatan irigasi dengan kapasitas 840 hektar yang saat ini sudah dirasakan oleh masyarakat sekitar digunakan untuk penyediaan air baku melalui 12 hidran umum sebesar 1 liter per detik di Desa Raknamo, manfaat PLTMH 0,22 MW di Waduk Raknamo dan suplai irigasi di Daerah Irigasi Nunsona seluas 60 hektar dan Daerah Irigasi Kolidoki I & II seluas 600 hektar.