Kadin: Keberadaan Pesawat Kargo Intra NTT Buka Keterisolasian
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai keberadaan pesawat khusus logistik untuk provinsi itu membuka keterisolasian NTT.

"Kita tahu bahwa selama ini ada kendala logistik antara daerah sering terjadi di NTT. Nah kedatangan pesawat ini tentu membuka keterisolasian itu," kata Ketua Kadin NTT Bobby Lianto di Kupang, dikutip dari Antara, Sabtu 17 September.

Bobby mengatakan hal ini menanggapi kedatangan pesawat khusus kargo model Caravan C208B yang beroperasi di kawasan intra NTT di Bandara El Tari Kupang pada Jumat 16 September.

Pesawat itu didatangkan oleh NTT Logistik guna membantu mempercepat pengiriman logistik kargo baik dari Kupang ke sejumlah daerah di NTT maupun sebaliknya.

Bobby menilai bahwa kedatangan pesawat itu memberikan harapan baru bagi perekonomian NTT, karena akan memberikan kesempatan kepada para pengusaha atau pelaku UMKM untuk membuka peluang-peluang baru di NTT.

"Tentu kita berpikir untuk ekspor produk-produk segar yang membutuhkan pengiriman menggunakan pesawat terbang, tentu sudah terlayani," tambah dia.

Selama ini, lanjutnya, pengiriman barang-barang kargo disesuaikan dengan jumlah penumpang pesawat karena menggunakan pesawat penumpang.

"Ini merupakan bukti kebangkitan perekonomian di NTT. Di saat ekonomi sedang carut marut, justru muncul mereka yang mau membantu meningkatkan ekonomi NTT dengan kedatangan pesawat itu," ujar dia.

Ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) NTT Muhammad Ikhsan Darwis mengatakan keberadaan pesawat kargo itu harus bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah di NTT.

"Selain itu keberadaan pesawat ini juga membantu pengusaha-pengusaha pemula, nantinya mau berusaha dengan mendapatkan bahan-bahan baku tentu bisa membawanya melalui pesawat itu," tambah dia.

Himpi, lanjutnya, akan membantu dengan mengajak pelaku UMKM binaan Hipmi aktif memproduksi barang-barang atau karya mereka, karena saat ini sudah ada pesawat khusus yang bisa mengangkut lebih cepat hasil-hasil karya para pelaku UMKM.