Peminat Meningkat, Penjualan Kendaraan Listrik di Tanah Air Melonjak
Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian melalui Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) mengungkap bahwa saat ini tren kepemilikan kendaraan listrik di dalam negeri tumbuh. Salah satunya terlihat dari volume penjualan kendaraan listrik yang melonjak dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Jakarta.

Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan bahwa tren kepemilikan kendaraan listrik ini sekaligus dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi. 

Besarnya animo masyarakat tersebut dapat terlihat dari terjualnya 1.594 unit kendaraan xEV dengan rincian 1.274 unit BEV/ KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid. Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun periode di tahun 2021.

Kata Taufiek, penjualan kendaraan listrik telah berkontribusi sebanyak 5,97 persen dari total unit yang terjual di gelaran GIIAS di Jakarta 2022. Adapun total kendaraan yang terjual sebanyak 26.658 unit.

Lebih lanjut, dia mengatakan pameran GIIAS secara langsung akan menjadi pengungkit faktor produktivitas sekaligus sebagai bukti bahwa industri otomotif yang dijadikan sebagai sektor andalan, dapat memberikan sumbangsih nyata bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

"Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global," katanya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 15 September.

Saat ini, GIIAS hadir di Surabaya hingga 18 September 2022. Taufiek berharap, penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2022 ini dapat mendorong tercapainya green mobility dalam industri otomotif Indonesia

"Green mobility menjadi titik berat manufaktur untuk menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan dengan berbagai kemajuan teknologi, sehingga sektor otomotif dapat mendukung target carbon neutral di tahun 2060," tuturnya.

Taufiek mengatakan industri otomotif menjadi kontributor utama terhadap sektor industri alat angkutan. Saat ini, telah memiliki total 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat.

"Industri kendaraan bermotor roda empat memiliki total investasi sebesar Rp139,37 triliun, dan kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun," sebut Taufiek.

Lebih lanjut, dia menyebut industri otomotif ini menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier-1 sampai tier-3. "Sektor ini juga mampu memberikan devisa yang signifikan melalui capaian ekspornya," katanya.