Program Padat Karya Tunai PUPR Terus Serap Tenaga Kerja, Sejak 2020 hingga September 2022 Telah Capai 2,66 Juta Orang
Foto: Dok. Antara/Kementerian PUPR

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memproyeksikan program padat karya tunai (PKT) periode 2020-2022 menyerap 2,89 juta tenaga kerja. Jumlah tersebut bertambah 785.256 orang dari periode 2020-2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

"Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok," ujarnya dalam keterangannya dikutip Antara, Selasa 13 September.

Pekerjaan PKT utamanya meliputi pembangunan infrastruktur kerakyatan yang mendukung produktivitas masyarakat perdesaan seperti peningkatan irigasi skala kecil, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, serta peningkatan kualitas air minum dan sanitasi.

Pada 2022, telah dianggarkan Rp14,84 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 785.256 orang guna menghadapi dampak ketidakpastian global yang berpotensi menyebabkan inflasi.

Rincian alokasinya yaitu SDA senilai Rp4,21 triliun dengan target 273.946 tenaga kerja, jalan dan jembatan Rp4,40 triliun dengan target 57.544 tenaga kerja, permukiman Rp2,21 triliun dengan 67.886 tenaga kerja, dan perumahan Rp4,01 triliun dengan 385.880 tenaga kerja.

Hingga September 2022, realisasi PKT mencapai 63,54 persen atau Rp9,43 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap 557.907 orang. Dengan begitu, total penyerapan tenaga kerja sejak 2020-September 2022 mencapai 2,66 juta orang.

Tercatat, capaian program PKT tahun 2020-2021 telah menyerap 2.103.069 tenaga kerja dengan anggaran Rp34,35 triliun.

Rinciannya, PKT bidang sumber daya air (SDA) menyerap 612.673 tenaga kerja dengan anggaran Rp9,70 triliun, bidang jalan dan jembatan menyerap 333.888 tenaga kerja senilai Rp8,89 triliun, bidang permukiman menyerap 586.731 tenaga kerja dengan anggaran Rp8,07 triliun, dan perumahan menyerap 569.777 tenaga kerja dengan anggaran Rp7,67 triliun.