Bagikan:

BANJARBARU - PT PLN (Persero) mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai tahap 2 yang meningkatkan pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan hingga lebih dari 2.300 megawatt (MW).

"Sebelumnya PLTMG Bangkanai tahap 1 yang terdiri dari 16 mesin gas telah beroperasi dengan kapasitas 140 MW. Pembangunan PLTMG tahap 2 ini akan meningkatkan daya mampu pembangkit menjadi 280 MW," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan Daniel Eliwardhana dilansir ANTARA, Sabtu, 27 Agustus.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat Reisal Rimtahi Hasoloan menjelaskan kehadiran pembangkit yang terletak di Desa Karendan, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara itu meningkatkan pasokan dan keandalan listrik di Kalimantan yang meliputi provinsi Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur.

“Kami bersyukur di tengah berbagai tantangan seperti pandemi dan akses menuju lokasi pembangkit yang sulit dijangkau, PLN berhasil merampungkan pembangunan proyek strategis yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Kalimantan,” ungkapnya.

Apalagi dalam membangun proyek ini, PLN mengoptimalkan penggunaan komponen produksi dalam negeri. Tercatat nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang mencapai lebih dari 44,55 persen.

Ke depannya, PLN membangun tol listrik Kalimantan yang akan menghubungkan sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Barat dengan sistem interkoneksi Kalseltengtim (Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur) melalui jalur transmisi Kendawangan di Kalteng menuju Sukamara di Kalbar.

Sedangkan di sisi Kalbar, interkoneksi sistem Ketapang dan sistem Khatulistiwa akan diperkuat dengan SUTT 150 kV Tayan-Sandai yang merupakan jalur transmisi terpanjang di Kalbar yang sedang dibangun saat ini.