Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan melaporkan progres pembangunan megaproyek listrik 35.000 MW (35 GW).

Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana melaporkan, sebanyak 415 unit pembangkit dengan kapasitas 16.596 Megawatt (MW) atau 47 persen hingga bulan Desember 2022 dari Proyek Pembangkit 35.000 MW telah beroperasi.

"415 unit pembangkit yang sudah COD (Commercial Operation Date) tersebut, 189 unit di antaranya berasal dari Independent Power Producer (IPP) sementara 226 unit lainnya berasal dari PT PLN (Persero). Sementara itu, 572 unit pembangkit listrik sudah berkontrak yang dipastikan akan dibangun setelah mendapat pendanaan," beber Dadan pada konferensi pers di Jakarta yang dikutip Rabu, 1 Februari.

Dadan menambahkan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan untuk kemajuan Proyek 35.000 MW secara nasional sudah ada 29.982 MW atau 572 unit atau sebesar 84,6 persen yang sudah berkontrak yang artinya kemungkinan besar pasti dibangun.

"Nanti jika sudah Power Purchase Agreement (PPA) tinggal mencari pendanaannya," ungkap Dadan.

Dadan merinci, penyelesaian pembangunan pembangkit telah mencapai 16.596 MW dibandingkan status akhir tahun 2021 yaitu sekitar 11.257,5 MW, atau naik 5.338,2 MW.

Capaian pembangkit yang terbangun pada 2022 yaitu PLTU Jawa-4 unit 5 dan 6 (2x1.070 MW), PLTU Jawa Tengah (PPP) unit 1 dan 2 (2x1.000 MW), PLTGU Riau (294,7 MW), PLTMG Bangkanai FTP 2 (127,1 MW), PLTP Sokoria unit 1 (6,6 MW), PLTP Sorik Marapi FTP-2 (62,8 MW), PLTS Selayar (1,3 MW), PLTS Sangihe (1,3 MW), PLTS Medang (0,3 MW), PLTS Nusa Penida dan Terapung Waduk Nusa Penida (3,19 MW), PLTU Lontar Exp (315 MW), PLTGU Muara Tawar Add-on Blok 2 (165,75 MW), PLTU Sulsel Barru2 (123,4 MW) dan 21 unit PLTM (96,8 MW).

"Proyek pembangkit yang telah kontrak/PPA namun belum konstruksi, saat ini dalam proses pemenuhan persyaratan pendanaan," jelas Dadan lagi.

Dadan juga menjelaskan, sebagian besar Proyek 35.000 MW akan dikerjakan oleh perusahan listrik swasta yakni sebanyak 539 unit atau mencapai 70,3 persen dengan total kapasitas sebesar 24,89 GW sedangkan sisanya sebanyak 431 unit pembangkit atau 29.7 persen dengan total kapasitas 10,57 GW dibangun PLN.

"Sebanyak 226 unit pembangkit yang dibangun PLN dengan total kapasitas listrik 4.698 MW sudah COD sedangkan IPP yang sudah COD sebanyak 189 unit pembangkit atau 48 persen. IIP yang sudah berkontrak 307 unit pembangkit atau 89,9 persen," pungkas Dadan.