JAKARTA - Pengamat properti Ali Tranghanda dari Indonesia Property Watch mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dapat mendorong kenaikan harga properti di Jakarta.
"Apakah isunya Jakarta akan sepi? Tidak juga. Jakarta bisa sepi kalau misalkan terdapat kebijakan pusat perbankan, keuangan, dan bursa saham semuanya harus pindah ke IKN," ujar Ali dikutip dari Antara, Jumat, 26 Agustus.
Namun, selama bursa saham dan pusat keuangan nasional masih di provinsi yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan, maka Jakarta akan tetap dipandang sebagai pusat bisnisnya Indonesia.
Kendati demikian, dia mengingatkan terkait kemungkinan terjadinya sub-urbanisasi sebagai dampak dari pemindahan IKN.
Sub-urbanisasi merupakan daerah-daerah penyangga Jakarta yang sebelumnya belum siap, perlahan-lahan mulai siap untuk bertumbuh menjadi kota yang setara dengan Jakarta.
Dengan demikian, harga properti akan semakin tinggi mengingat Jakarta menjadi semakin nyaman untuk ditinggali, karena berkurangnya tingkat polusi dan kepadatan yang selama ini terjadi.
"Saya melihat ini bagus. Kita melihat terlebih dahulu visi dan tujuan pembangunan IKN karena saat ini sekitar 50 persen ekonomi dan populasi penduduk terkonsentrasi di Jawa, sehingga tidak ada pemerataan," kata Ali.
Pembangunan IKN bukan memindahkan Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Dengan adanya IKN, pemerintah menciptakan pertumbuhan baru.
Pembangunan IKN sendiri memang membutuhkan waktu yang panjang, mengingat pembentukan basis ekonomi dan pemerataannya di sana membutuhkan waktu yang lama.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan sama, Vice President of Finance-Strategy and IR Role 99 Group Indonesia Timothy Alamsyah mengatakan, pasar properti sangat masif, apalagi pasar properti di Jakarta.
"Justru menurut saya kalau ada pemindahan ibu kota negara sehingga kepadatan di Jakarta menjadi berkurang, maka hal ini merupakan sesuatu yang bagus untuk kenaikan harga properti di Jakarta," katanya.
Hal ini akan membuat Kota Jakarta menjadi tempat tinggal yang lebih nyaman, tingkat polusi berkurang, kemacetan berkurang sehingga pastinya harga properti di Jakarta akan mengalami kenaikan.