JAKARTA - Emiten berbasis teknologi online to offline yang berfokus pada pengembangan UMKM dan toko kelontong PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) membidik kenaikan pendapatan sebesar 20 persen pada akhir 2022.
CEO Kioson Andrew mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan perseroan untuk mencapai target tersebut yakni dengan merilis aplikasi Warehouse Management System (WMS).
"Kami memprediksi kenaikan pendapatan hingga 20 persen dengan laba bersih ditargetkan mencapai 25 persen pada akhir tahun," ujar Andrew dalam keterangan dikutip Antara, Kamis 25 Agustus.
Andrew menyampaikan, aplikasi WMS telah terintegrasi ke semua marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, Blibli dan Lazada, serta berbagai pihak ketiga logistik, antara lain J&T, JNE, Sicepat, AnterAja dan lainnya.
Ia meyakini, kehadiran aplikasi WMS tersebut akan semakin mempermudah para pelaku usaha dalam melakukan jual beli secara daring.
"Aplikasi WMS KIOS akan membawa kemudahan bagi UKM dalam bertransaksi online. Terlebih, kami menambahkan fitur sameday delivery dengan ongkir yang murah karena gudang KIOS sudah tersebar di banyak tempat," kata Andrew.
BACA JUGA:
Perseroan baru saja meluncurkan layanan sameday delivery yang menjangkau 25 kota di seluruh Indonesia usai menggandeng 350 brand usaha kecil dan menengah (UKM) ke dalam ekosistem miliknya.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perusahaan tahun 2021, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,5 miliar. Berbanding terbalik dari 2020 yang mengalami kerugian mencapai Rp41,9 miliar.
Adapun laba kotor perseroan turut meningkat 124 persen menjadi Rp15,3 miliar (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Didirikan pada Juni 2015, Kioson pertama kali diperkenalkan ke publik dengan meluncurukan beta-testing pada 300 tablet dengan aplikasi Kioson.