Perusahaan Taksi Blue Bird Milik Konglomerat Purnomo Prawiro Serahkan 5.000 Bibit Mangrove untuk Pemkot Surabaya
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan taksi milik konglomerat Purnomo Prawiro, PT Blue Bird Tbk (Bluebird) menyerahkan 5.000 bibit mangrove kepada Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka pelestarian lingkungan dan memperoleh akreditasi sebagai kota lahan basah dunia.

Proses penyerahan ini dilakukan General Manager Bluebird Surabaya Yusuf Nurfaturahman, dan diterima oleh Pemerintah Kota Surabaya yang diwakili oleh Staff Ahli Walikota bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, M Afghani Wardhana serta disaksikan oleh perwakilan WWF dan Organda Kota Surabaya, Selasa 16 Agustus.

"Penyerahan bibit mangrove tersebut merupakan bentuk nyata perseroan dalam berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan sesuai dengan Visi Keberlanjutan Bluebird di bawah pilar BlueSky," kata General Manager PT Blue Bird Surabaya, Yusuf Nurfaturahman dalam keterangannya, dilansir dari Antara.

Yusuf menyampaikan bahwa inisiasi ini merupakan bagian dari Visi Keberlanjutan Bluebird 50:30 yang menggambarkan komitmen untuk mengurangi 50 persen emisi dan buangan operasional hingga 2030.

Ia mengatakan, visi tersebut dituang ke dalam tiga pilar keberlanjutan, yaitu BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps.

Menurut rencana, 5.000 bibit tersebut akan ditanam di sepanjang pantai Pamurbaya, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Pemilihan Pantai Pamurbaya sebagai lokasi penanaman bibit mangrove tersebut didasari oleh daerah tersebut merupakan salah satu ekosistem mangrove yang luas dan

tersisa di Surabaya dan termasuk ke dalam Kawasan Lindung Mangrove (KLM).

"Kami memahami pentingnya fungsi mangrove dalam menjaga keutuhan ekosistem wilayah pesisir. Besar harapan kami, kontribusi ini dapat membantu menekan abrasi dan merehabilitasi ekosistem laut di wilayah Kota Surabaya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengapresiasi langkah Blue Bird dalam memberikan bibit mangrove.

Menurut dia, hal ini dapat menginspirasi masyarakat Kota Pahlawan agar lebih peduli dengan lingkungan sekitar, terutama lingkungan di pesisir pantai.

"Pengembangan hutan mangrove saat ini memang menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota Surabaya. Pasalnya, Surabaya telah diusulkan sebagai salah satu kota nominasi untuk mendapatkan akreditasi dalam pengolahan kota lahan basah tingkat dunia," kata Eri.

Eri mengatakan, pengembangan lahan atau kawasan Mangrove menjadi sangat penting perannya bagi pelestarian lingkungan karena tanaman khas pesisir ini memiliki beragam fungsi ekologis.

Mangrove dapat mencegah terjadinya abrasi, mengurangi pencemaran laut dengan berperan sebagai biofilter mereduksi logam berat dan nutrien berlebih dari darat yang masuk ke laut, meningkatkan kadar oksigen sehingga kesehatan lingkungan lebih terjaga.

Lebih lanjut Eri menambahkan, mangrove juga berfungsi sebagai sumber makanan, tempat asuhan, tempat mencari makan, serta daerah pemijahan berbagai jenis ikan, udang, dan biota

lainnya.

Itu sebabnya, penanaman mangrove untuk rehabilitasi ekosistem yang rusak menjadi sangat penting.