Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasa mengatakan stok gandum untuk produksi dalam negeri cukup.

Stok tersebut disuplai dari beberapa negara yang telah berhasil panen raya, seperti Australia, Kanada dan Amerika Setikat.

“(Stok gandum) cukup,” katanya kepada wartawan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 11 Agustus.

Saat ini, lanjut Zulkifli, akses gandum dari Ukraina juga telah dibuka. Artinya, suplai dari negara tersebut juga akan segera membanjiri pasar internasional.

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan, panen di beberapa negara penghasil gandum juga mengalami peningkatan, setelah sebelumnya mengalami gagal panen raya.

“Bapak Presiden (melakukan) diplomasi, sekarang barangnya keluar nih gandum (dari Ukraina). Sudah banyak membanjiri pasar, Australia panen raya, Kanada panen raya, Amerika panen raya, jadi gandum melimpah," paparnya.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Syailendra mengatakan, stok gandum yang ada di Tanah Air cukup untuk 2 bulan ke depan.

“Cukup untuk dua bulan lebih. Gandum ini insyaAllah di Oktober ini semua akan panen dan cenderung turun kok harganya,” ujar Syailendra.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membantah kabar mi instan bakal naik tiga kali lipat lantaran meroketnya harga gandum imbas perang Rusia-Ukraina.

Sebab, suplai gandum dari beberapa negara akan membanjiri Indonesia.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menambahkan, dengan adanya panen gandum dari negara selain Ukraina tersebut akan berdampak pada harga gandum ke depannya.

Sehingga, Zulhas meyakini tidak akan ada kenaikan harga mi instan di Tanah Air.

“Enggak (akan harga naik), mudah-mudahan nanti kan, ini kan sudah (melimpah suplai gandum),” katanya di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 10 Agustus.