Kelola Payroll Karyawan Pelindo, BNI Bidik Penghimpunan DPK dan Penyaluran Kredit
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memperluas kerja sama dengan PT Pelindo Terminal Petikemas dalam hal penyediaan jasa penyaluran gaji (payroll) bagi karyawan Pelindo III.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan langkah perseroan ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja penghimpunan dana dan mendorong penyaluran kredit.

“Dalam kolaborasi ini kami menawarkan paket lengkap berupa payroll, kredit fleksi tanpa agunan, kredit kepemilikan rumah hingga kartu kredit,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip redaksi pada Rabu, 3 Agustus.

Menurut Ronny, BNI juga akan memberikan program menarik lain yang menguntungkan disamping pelayanan keuangan yang prima bagi pegawai Pelindo Terminal Petikemas.

“Harapannya kami bisa membuka hubungan bisnis yang lebih luas antara BNI dengan Pelindo Terminal Petikemas, seperti pengelolaan dana Pelindo Terminal Petikemas dan pemberian fasilitas kredit konsumer untuk karyawan perusahaan,” tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur SDM Pelindo Terminal Petikemas Edi Priyanto menyebut jika sinergi yang terjalin diantara dua BUMN ini bisa memberikan nilai tambah yang lebih tinggi dalam solusi profesional.

“Saya yakin sinergi yang terjalin dapat menguatkan produktivitas di tengah bisnis layanan pelabuhan yang semakin meningkat,” kata dia.

Edi menambahkan, posisi Pelindo sebagai perusahaan tidak hanya jadi perpanjangan tangan pemerintah untuk melancarkan logistik, tetapi harus juga proaktif memperhatikan SDM.

“Ini adalah salah satu wujud manajemen dalam membantu memfasilitasi karyawan dengan produk perbankan seperti tabungan dan pembiayaan yang tepat guna menjawab berbagai kebutuhan,” tegasnya.

Sebagai informasi, BNI tercatat memiliki 17 wilayah, 195 cabang, 2.188 outlet, 16.384 ATM serta didukung 161.074 BNI Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dari sisi kinerja, emiten berkode saham BBNI itu sukses meraih laba bersih sebesar Rp8,8 triliun di akhir semester I 2022. Torehan apik di paruh pertama tersebut tidak lepas dari moncernya kinerja intermediasi yang membukukan pertumbuhan 8,9 persen year on year (yoy) menjadi Rp620,4 triliun.

Sementara untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BBNI melaporkan bisa menghimpun likuiditas sebesar Rp691,84 triliun atau naik 7,0 persen yang didominasi oleh dana murah (CASA) dengan 69,2 persen dari total.