Bagikan:

JAKARTA - PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina berkomitmen dalam upaya pengembangan pemanfaatan gas bumi domestik untuk membantu pemerintah dalam menekan impor energi di masa transisi energi saat ini.

Sejalan dengan komitmen tersebut (Pj) Bupati Musi Banyuasin melaksanakan audiensi dengan manajemen PGN dalam rangka pengembangan jargas tambahan dengan potensi sebanyak 2.500 Sambungan Rumah (SR) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Tambahan jargas ini rencananya akan dibangun di Kecamatan Sekayu meliputi empat kelurahan yaitu Kel. Balai Agung, Kel. Soak Baru, Kel. Serasan Jaya, dan Kel. Kayuara.

Sejak tahun 2017, PGN telah melayani 13.385 SR pelanggan aktif yang tersebar di wilayah Kec. Sekayu, Kec. Sungai Lilin, dan Kec. Bayung Lencir.

Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin Drs H Apriyadi menyatakan bahwa kedepan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan melaksanakan kerjasama dengan PGN terkait pengembangan jaringan gas ke desa-desa di Kabupaten Musi Banyuasin. Terutama desa-desa yang sudah berdampingan dengan kecamatan-kecamatan yang sudah ada jaringan gas. 

"Insyaallah, ada beberapa pola yang akan kami laksanakan dan kami, Pemeritah Kabupaten Musi Banyuasin maupun PGN, bertekad bahwa masyarakat harus maksimal menikmati gas yang berasal dari Musi Banyuasin sendiri. Ini yang menjadi kebanggan dan kesenangan bisa berdiskusi dengan PGN," ujar Apriyadi, dalam keterangannya, Jumat 29 Juli.

Sejalan dengan program pemerintah, PGN diamanahkan untuk membangun jaringan gas sebanyak 4 juta sambungan sampai dengan tahun 2025.

"Artinya suatu support dari Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk menyukseskan program tersebut. Apalagi Musi Banyusin adalah lumbung energi, artinya kendala mengenai sumber dari gas sudah tidak jadi masalah lagi. Semoga apa yg direncanakan ini bisa berjalan dengan baik dan PGN akan mendukung penuh untuk pelaksanaannya," ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar.

"Minat masyarakat terhadap jargas pada Musi Banyuasin cukup tinggi. PGN siap menjadi mitra pemerintah pusat dan daerah untuk memperluas pembangunan jargas di Muba agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat menikmati manfaat gas bumi," imbuh Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz.

Faris juga berharap, akan ada lebih banyak lagi kecamatan yang dapat dialirkan gas bumi oleh PGN di Muba, guna mendukung program pemerintah untuk mengurangi subsidi energi dengan beralih ke gas bumi.

Alokasi gas bumi dari sumber energi domestik untuk jargas, terus diupayakan dapat terserap maksimal bagi kepentingan masyarakat. Selain rumah tangga gas bumi sangat potensial untuk disalurkan ke sektor UMKM, industri, dan komersial.

Nilai lebih menggunakan jargas bagi rumah tangga yaitu pembakaran yang sempurna, sehingga peralatan memasak akan lebih bersih dan awet. Gas bumi merupakan bahan bakar yang terjamin pasokannya 24 jam dalam seminggu dan lebih ramah lingkungan.

"Mekanisme pemakaian gas yaitu menggunakan gas terlebih dahulu, bayar kemudian. Pemakaian gas dapat dimonitor mandiri, karena di setiap pelanggan dipasang meter sebagai alat penghitung pemakaian gas. Untuk harga, gas bumi lebih kompetitif, pelanggan bisa menghemat biaya sekitar 30 persen dibandingkan dengan harga bahan bakar non subsidi," jelas Faris.

Gas bumi pun aman digunakan. Karakter gas bumi lebih ringan dibandingkan udara, sehingga bila terjadi kebocoran, gas akan menghilang di udara. Kebocoran pada pipa jargas juga tidak akan menimbulkan ledakan, tetapi hanya akan memunculkan percikan api.

Sebelum jargas siap digunakan masyarakat, PGN senantiasa melakukan sosialisasi keamanan gas bumi dan manfaat gas bumi, supaya masyarakat lebih mengetahui cara pemeliharaan infrastruktur gas bumi.

"Tim layanan gangguan siap melayani 24 jam, 7 hari dalam seminggu, apabila masyarakat punya kendala terkait jargas," imbuh Achmad.