JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan sebanyak Rp20,6 miliar untuk pembangunan rumah susun (Rusun) untuk ASN Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Rumah Susun ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja para ASN BPKP di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur dan juga dapat menjadikan Nusa Tenggara Timur lebih maju," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dikutip dari ANTARA, Rabu, 27 Juli.
Ia mengemukakan, Rusun tersebut dibangun sebanyak satu menara dan memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti ruang serbaguna, ruang pengelola, serta lapangan olahraga.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, pembangunan Rusun ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Adanya Rusun tersebut, jelas Iwan, diharapkan mampu memberikan hunian yang layak bagi ASN.
Selain itu, dirinya juga berharap para ASN dapat segera membentuk pengelola untuk menjaga agar Rusun tersebut tetap terjaga kebersihan sehingga bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lama.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II Yublina menerangkan, Rusun ASN BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Timur Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II secara single year contract project pada tahun 2021.
Kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT. Karuniaga Intisemesta dan Manajemen Konsultan PT. Buana Rekayasa Adhigana.
"Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan Rumah Susun bagi para ASN BPKP Nusa Tenggara Timur ini adalah senilai Rp20,6 miliar," katanya.
Masa pembangunan Rusun ini dimulai sejak bulan Juni hingga Desember 2021.
BACA JUGA:
Sedangkan fasilitas yang ada di Rusun bisa dimanfaatkan ASN BPKP untuk beribadah, ruang pertemuan, hingga olahraga bersama.
"Rusun ini dibangun satu tower (menara) dengan ketinggian tiga lantai. Tipe hunian adalah tipe 36 yang terdiri dari 44 unit hunian. Lantai 1 sebanyak 12 unit hunian termasuk 1 ruang serba guna, Lantai 2 sebanyak 16 hunian, dan Lantai 3 sebanyak 16 hunian," terangnya.
Salah seorang penghuni, Zulkifli mengaku senang dan bahagia bisa menghuni Rusun dari Kementerian PUPR.
"Dulu kami tinggal di kos kecil, sekarang kami bisa tinggal di asrama yang lebih layak dan fasilitas pendukungnya sangat bagus, nyaman, dan dekat dengan kantor," katanya.