Bagikan:

JAKARTA - Kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat sejumlah rekor MURI untuk aspek 'kecepatan' dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN). Meski begitu, PUPR membantah jika hal tersebut berarti pemerintah kebut-kebutan membangun ibu kota baru.

Sejumlah rekor MURI PUPR diketahui diperoleh Direktorat Jenderal Perumahan, yakni untuk pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Tahap II, pembangunan Hunian Modular TNI (JMT) dengan masa pengerjaan 180 jam dan Hunian Modular Topping Off Tercepat dengan waktu pengerjaan 6 jam.

Merespons hal tersebut, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, prestasi yang diperoleh pihaknya bukan dalam rangka 'kebut-kebutan buat upacara HUT RI, melainkan merupakan inovasi.

"Kalau ada Rekor MURI itu sebenarnya sebuah pencapaian, tapi utamanya kami harus inovasi. Nggak ada itu digas buat 17 Agustus. Jadi, kami tetap kerjakan, itu bukan kebut-kebutan juga. Kalau buat negeri ini, kami harus membangun dengan cara lebih baik," ujar Iwan di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, dikutip Rabu, 21 Agustus.

"Masa di China sudah bangun dalam hitungan jam kami nggak bisa? Kami telah buktikan itu bisa. Jadi, bukan kebut-kebutan," sambungnya.

Iwan menjelaskan, bahwa target PUPR sendiri tidak dipatok untuk HUT RI maupun setelahnya. Target untuk upacara yang dimaksud adalah infrastruktur dasar yang bisa digunakan sebagian alias fungsional.

Salah satu proyek yang dijelaskannya sudah fungsional buat HUT RI ke-79 kemarin adalah Rusun ASN-Hankam. Saat itu, ada 400 sampai 500 unit yang berada di 12 tower bisa digunakan dan menampung sampai 2.000 orang untuk Upacara 17 Agustus. Sementara untuk proyek HPK, bisa menampung sekitar 3.000 orang.

Dia pun memastikan, pembangunan berbagai proyek infrastruktur dasar di IKN akan dilanjutkan. Salah satunya seperti Rusun ASN-Hankam yang ditarget rampung sepenuhnya pada Desember 2024, proyek itu diketahui punya 47 tower.

"Setelah ini pembangunan (Rusun ASN-Hankam), kami lanjutkan lagi," imbuhnya.