Intensifkan Pemulihan Kinerja, Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan pada Rute Kinerja Positif: Rute Jakarta-Denpasar Bisa Sampai 45 Kali per Minggu
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia intensifkan langkah pemulihan kinerja. Salah satu caranya dengan menambah frekuensi penerbangan secara bertahap.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, penambahan frekuensi itu dilakukan pada rute-rute yang memiliki kinerja positif. Langkah ini dilakukan selaras dengan realisasi peningkatan kapasitas alat produksi perusahaan setelah dirampungkannya tahapan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) maupun negosiasi bersama lessor.

Rencana penambahan frekuensi fase awal tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai Juli hingga Agustus mendatang di sejumlah sektor penerbangan keberangkatan Jakarta. Di antaranya Batam, Balikpapan, Denpasar, Medan, Makassar, Surabaya, hingga Singapura.

"Penambahan frekuensi tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan performa rute secara berkelanjutan serta optimalisasi armada yang akan terus ditinjau dan dievaluasi oleh Garuda," katanya dalam keterangan resmi, Kamis 21 Juli.

Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, pada fase awal ini Garuda merencanakan akan menambah kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute domestik, seperti rute Jakarta-Batam pp yang akan dioperasikan hingga 11 kali per minggu. Kemudian, Jakarta-Balikpapan pp hingga 11 kali per.

Lalu, Jakarta-Denpasar pp hingga 45 kali per minggu; Jakarta-Kualanamu/Medan pp hingga 21 kali per minggu; Jakarta-Makassar pp hingga 32 kali per minggu ; dan Jakarta-Surabaya pp hingga 35 kali per minggu. Selain itu, untuk rute internasional Jakarta - Singapura pp akan dioperasikan hingga 14 kali per minggu.

Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, Garuda diproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama bulan Agustus 2022 mendatang atau meningkat sebesar 32 persen dibandingkan bulan Juni lalu sebelumnya yang berkisar di 650 penerbangan per minggunya.

"Penambahan frekuensi penerbangan ini menjadi bentuk komitmen kami sebagai national flag carrier untuk senantiasa memastikan kebutuhan konektivitas udara bagi masyarakat terpenuhi dengan baik melalui layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan sehat. Utamanya dalam mempersiapkan periode peak season jelang akhir tahun nanti," jelasnya.

Lebih dari itu, kata Irfan, langkah tersebut tentunya diharapkan dapat turut mendukung proses pemulihan pariwisata Indonesia dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Adapun meningkatnya frekuensi penerbangan ini juga turut menjadi proyeksi optimisme Garuda terhadap outlook kinerja positif yang ke depannya akan terus ditingkatkan.

Khususnya melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar yang pertumbuhannya semakin konsisten di tengah langkah penanganan pandemi.

"Penambahan frekuensi kami laksanakan secara bertahap dan juga secara berkala kami selaraskan dengan ketersediaan armada yang terus kami optimalkan khsususnya sejalan dengan proses negosiasi dengan lessor yang kami laksanakan," katanya.

Kata Irfan, pada periode Juli sampai dengan awal Agustus ini, Garuda direncanakan akan kembali mengoperasikan tiga pesawat Boeing 737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor. Langkah tersebut selaras dengan tindak lanjut kesepakatan negosiasi yang telah dicapai perusahaan serta didorong oleh kinerja yang mulai positif.

Irfan menambahkan, dengan jumlah armada serviceable yang diproyeksikan akan terus bertambah secara bertahap ini, Garuda ke depannya juga akan terus memaksimalkan penambahan frekuensi penerbangan ke rute-rute lainnya, sekaligus menggarap berbagai peluang lain.

"Selain fokus dalam optimalisasi rute penerbangan, kami juga akan terus mengembangkan peluang pendapatan usaha lainnya dari lini bisnis di luar penerbangan berjadwal seperti optimalisasi angkutan kargo, ancillary revenue, hingga kerja sama bersama mitra strategis kami lainnya," ujarnya.