Bagikan:

JAKARTA - Geliat industri pasar modal terus merambah ke berbagai daerah. Tak terkecuali, Provinsi Sumatera Barat.

Di wilayah itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 127.985 orang yang menjadi investor saham. Nilai transaksinya pun terus meningkat.

Dalam peeriode Januari hingga Juni 2022, nilainya mencapai Rp8,8 triliun. "Pada tahun lalu di periode yang sama nilai transaksi mencapai Rp8,3 triliun, pada tahun ini naik menjadi Rp8,8 triliun karena terjadinya peningkatan investor aktif," kata Kepala Perwakilan BEI Sumbar Early Saputra dikutip Antara, Rabu 20 Juli.

Menurut dia tingginya nilai transaksi saham menunjukkan minat masyarakat untuk menanamkan uang di pasar modal terus meningkat. BEI mencatat terdapat penambahan 21.457 investor baru di Sumbar hingga Juni 2022.

"Ini didukung oleh keberadaan 10 sekuritas dan 17 gerai BEI yang tersebar di kampus hingga SMA," ujarnya.

Ia merinci investor asal Sumbar itu didominasi oleh generasi muda dengan komposisi rentang usia 18-25 tahun 25.473 orang, usia 26-30 tahun 14.584 orang, usia 31-40 tahun 10.784 orang, dan usia 41 tahun ke atas 6.372 orang.

Sementara berdasarkan pekerjaan berasal dari pegawai swasta sebanyak 18.382 orang, pegawai negeri 3.716 orang, ibu rumah tangga 2.119 orang, pengusaha 7.619 orang, pelajar 17.641 orang, TNI/Polisi 177 orang, pensiunan 329 orang, guru 620 orang dan lainnya 6.741 orang.

Dilihat berdasarkan sebaran kota investor terbanyak berasal dari Kota Padang sebanyak 42.688 Single Investor Identification (SID), Kabupaten Agam 10.642 SID, Kabupaten Tanah Datar 8.503 SID, Kabupaten Padang Pariaman 7.657 SID.

Ia menilai ini tidak lepas dari edukasi dan pengawasan yang dilakukan OJK hingga dukungan dari pemerintah yang membuat produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan anak muda.

"Ketika pasar semakin baik, pengawasan ketat maka orang akan semakin percaya bursa akan semakin antusias," katanya.