Bagikan:

JAKARTA – Agenda penting pertemuan G20 kerap kali mengharuskan delegasi memfokuskan perhatian penuh untuk bisa merumuskan kebijakan yang dapat mendorong penyelesaian masalah global. Sikap serius ini menjadi hal yang lumrah ditemui dalam setiap perhelatan Group 20.

Namun, satu momen intermezo dihadirkan oleh Menkeu Sri Mulyani pada Joint G20/OECD Corporate Governance Forum di Bali hari ini, Kamis, 14 Juli.

Saat menyampaikan pidato pembuka, Menkeu berkesempatan memberi keterangan soal program tata kelola perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial. Katanya, salah satu subtema diskusi mengusung konsep Social Responsible Investment alias SRI.

“Social Responsible Investment. Singkatan ini kebetulan S, R, I. Itu adalah nama saya Sri,” ujar dia yang disambut gelak tawa dari para peserta yang hadir.

Lebih Lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa prinsip SRI menyerupai dengan konsep CSR atau Corporate Social Responsibility. Menurutnya, SRI merupakan metode investasi yang merefleksikan nilai-nilai aset portofolio yang lebih terstandar.

“Ini sangat relevan sehingga bisa merepresentasikan aksi dan sebagai sebuah tool untuk mengidentifikasikan cara-cara kerja manajemen yang baik,” tuturnya.

Sebagai informasi, pertemuan Joint G20/OECD Corporate Governance Forum di Bali pekan ini merupakan bagian side event Finance Track Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors/3rd FMCBG).