Bagikan:

DEPOK - Penjualan hewan kurban seperti sapi dan kambing di Krukut, Cinere, Depok, Jawa Barat, tetap laris manis, tidak terpengaruh oleh wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Bahkan, penjualan tahun ini mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Pedagang Bandar Qurban Cinere asuhan Yayasan HAC Foundation Indonesia, Anton Agus Wicaksono mengatakan, karena kebutuhan masyarakat akan hewan kurban khususnya masyarakat muslim cukup banyak, maka tidak menjadi kendala dalam penjualan hewan kurban itu sendiri.

"Untuk presentase penjualan sendiri tidaklah signifikan peningkatannya di angka 20 persen, namun juga tidak menurun (jika dibanding dengan tahun sebelumnya," ujarnya kepada VOI, Minggu, 3 Juli.

Menurut Anton, peningkatan penjualan hewan kurban tidak signifikan ini lantaran daya beli masyarakat yang belum pulih dan cukup terbatas. Apalagi ditambah dengan kenaikan-kenaikan barang pokok.

"Dan saat ini masik fase cooling down pandemi membuat masyarakat harus menata kembali keuangannya. Kami memaklumi hal itu dan tidaklah menjadi kendala bagi kami, karena berkurban memang untuk ibadah bukan seperti barang konsumsi," ucapnya.

Di tengah wabah penyakit mulut dan kuku ini, Anton mengingatkan agar masyarakat yang hendak membeli hewan kurban untuk waspada dalam memilih.

Menurut dia, pembeli juga bisa menanyakan mengenai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) pada penjual hewan kurban.

"Masyarakat harus lebih waspada dalam memilih hewan kurbannya. Kami sebagai pedagang tentu memberikan yang terbaik dan menyesuaikan syariat berkurban dimana tidak menjual hewan sakit. Sehingga hewan kurban yang kami jual sudah pasti bebas PMK dan kami memiliki SKKH, dengan begitu kami tetap dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin beribadah," tuturnya.

Mengutip siagapmk.id, sampai dengan 3 Juli 2022, pukul 12.43 WIB tercatat bahwa wabah PMK ini telah menyebar ke 20 Provinsi dan 227 kabupaten/ kota, dengan jumlah kasus yang sakit sebanyak 315.791 ekor, sembuh 106.438 ekor, pemotongan bersyarat 2.779 ekor, kematian 2.002 ekor, dan yang sudah divaksinasi sebanyak 263.022 ekor.