Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan milik konglomerat Harry Sanusi PT Kino Indonesia Tbk telah mengakhiri masa periode pembelian kembali (buyback) tahap kedua saham KINO. Aksi ini telah berakhir pada 20 Juni lalu.

Mengutip keterangan Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Budi Muljono, buyback dengan maksimal 30 juta saham KINO tersebut telah berlangsung sejak 21 Meret. Realisasinya sebanyak 29,75 juta saham.

"Dengan nilai Rp125,5 miliar tidak termasuk biaya transaksi," ungkap Budi dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 21 Juni.

Jika mengacu rencana semula, perseroan menyiapkan dana hingga Rp150 miliar. Artinya, realisasi buyback tersebut setara dengan 83,67 persen dari target.

Sebelumnya, Budi menyampaikan, jumlah buyback saham KINO tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah modal disetor dan paling sedikit saham yang beredar 7,5 persen dari modal disetor.

Adapun dana untuk pembelian kembali saham KINO berasal dari kas internal. "Tapi tidak akan menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil dan modal ditempatkan dan disetor penuh, ditambang cadangan wajib yang telah disisihkan," ujar Budi.

Budi juga menyebutkan, perseroan membatasai pembelian saham KINO sebesar Rp5.000.

Sebagai tambahan informasi, pada penutupan perdagangan hari ini, saha KINO bertengger di level Rp3.340. Pada level ini, saham KINO telah naik 65,35 persen secara year to date.