Khawatir Kasus COVID-19 Meningkat, Luhut Sarankan Jokowi Tak Buru-buru Putuskan Endemi
Menko Marves Luhut Pandjaitan (FOTO: Nailin In Saroh-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kasus COVID-19 di Tanah Air meningkat dalam waktu tiga hari terakhir.

"Dari tiga hari terakhir ini kami lihat angka itu naik lagi. Jadi sudah di 500 (kasus). Tadinya 300, 200 tiba-tiba naik jadi 500. Tapi lihat angka tiga hari berturut-turut di atas 500, saya cukup khawatir," katanya dalam Rapat Kerja di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis, 9 Juni.

Apalagi, sambung Luhut, positivity rate sudah berada di posisi 1 persen dari awalnya berkisar 0,5 hingga 0,8 persen, meskipun masih di bawah WHO.

Di Amerika Serikat, kasus COVID-19 juga meningkat.

Karena itu, Luhut mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak buru-buru untuk mengumumkan masa endemi.

"Itu sebabnya kita tidak buru-buru masuk di endemi. Dan itu saya sarankan pada Presiden minggu lalu, kita tunggu dulu dua bulan ini Pak. Kalau seumpama dua bulan ini kita masih mampu bertahan dengan baik, saya kira nanti bisa hadiah 17 Agustus," tuturnya.

Karena itu, kata Luhut, semua pihak harus bekerja sama dalam menangani pandemi COVID-19 ini. Ia tak ingin Indonesia berlarut-larut dalam menangani pandemi yang sudah berlangsung selama 2 tahun.

"Jadi kita semua harus kompak menghadapi ini. Karena kita enggak bisa berlama-lama juga terus begini," tuturnya.

Dalam situasi seperti ini, menurut Luhut, seluruh pihak juga perlu saling bergandengan tangan.

Tidak perlu saling menyalahkan antara pihak satu dengan lainnya.

"Kita tidak boleh saling menyalahkan, saing merasa paling baik di sini. Tidak ada yang lebih baik dalam penanganan ini, karena betul-betul virus ini tidak bisa kita kendalikan," katanya.