Jelang Diresmikan Jokowi, Menhub Budi Cek 3 Pelabuhan Penyeberangan di Wakatobi
Menhub Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Terminal Giwangan, Yogyakarta. (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu 8 Juni.

Kunjungan tersebut untuk mengecek kondisi tiga pelabuhan penyeberangan dan satu unit kapal roro yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kamis besok.

Adapun ketiga pelabuhan penyeberangan yang akan diresmikan yaitu Pelabuhan Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Sementara satu unit kapal penyeberangan yang akan diresmikan yaitu Kapal KMP Sultan Murhum II.

"Kita bangun pelabuhan ini menggunakan dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dan kita selesaikan ini dalam waktu dua tahun. Keberadaan pelabuhan ini sangat dibutuhkan untuk melancarkan konektivitas di Wakatobi dan sekitarnya," katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 8 Juni.

Saat ini, angkutan penyeberangan di Sulawesi Tenggara melayani 11 lintasan perintis.

Rinciannya, 9 lintas dalam provinsi dan 2 lintas antar provinsi, serta memiliki 7 kapal penyeberangan.

Sementara di Wakatobi, dilayani oleh dua kapal yaitu KMP Bahtera Mas II dan KMP Sultan Murhum II yang akan diresmikan.

Kedua kapal ini akan melayani lintas penyeberangan di Kabupaten Wakatobi dengan rute Wanci-Kaledupa-Tomia-Binongko PP.

Budi mengatakan, ketiga pelabuhan penyeberangan perintis yakni Kaledupa, Tomia, dan Binongko selesai dibangun pada tahun 2021.

Memiliki panjang dermaga 82 M, kedalaman kolam -5m, kapasitas sandar 1000 GRT, tipe dermaga Dolphin, tipe bongkar muat plengsengan.

"Sedangkan, KM Sultan Murhum II merupakan kapal roro yang melayani angkutan penyeberangan perintis rute Kamaru-Kaledupa, Kaledupa-Tomia, Tomia-Binongko. Kapal ini mulai beroperasi pada 2 Mei 2022, dengan 4 kali trip dalam seminggu," tuturnya.

Budi menjelaskan, kapal tersebut dibangun oleh PT Industri Kapal Indonesia (IKI) sejak September 2020 dan selesai dibangun pada Desember 2021 dengan nilai Rp39,3 miliar.

Kapal ini berbobot 500 GT, memiliki panjang 46,80 m, kecepatan 13 knot, berkapasitas 262 penumpang dan kendaraan 16 truk sedang dan 26 kendaraan kecil.

Kata Budi, pada tahun ini, Kemenhub memberikan subsidi sebesar Rp17,9 miliar untuk pelayanan kapal penyeberangan di Wakatobi yang dioperatori oleh PT ASDP Indonesia Ferry.

Adapun tarif angkutan penyeberangan di Wakatobi sebagai berikut:

1. Lintas penyeberangan Wanci-Kaledupa (38 mile), tarif untuk orang dewasa Rp70.000 dan kendaraan gol 1 Rp24.000.

2. Lintas Kaledupa-Tomia (34 mile), tarif untuk orang dewasa Rp62.000 dan kendaraan gol 1 Rp20.000.

3. Lintas Tomia-Binongko (28 mile), tarif untuk orang dewasa Rp32.000 dan kendaraan gol 1 Rp10.000.

Sekadar informasi, Wakatobi merupakan akronim nama dari empat pulau di tenggara Sulawesi yaitu, Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

Pulau ini menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang tengah dikembangkan.

Kemenhub berkomitmen mendukung tumbuhnya titik ekonomi baru melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi untuk membuka konektivitas antarwilayah di Wakatobi dan sekitarnya.