Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan berhasil menerbitkan surat utang negara (SUN) dalam mata uang yen Jepang. Nilainya 81 miliar yen Jepang.

Mengutip keterangan DJPPR, Kamis 2 Juni, SUN berdenominasi yen Jepang ini merupakan yang pertama kalinya pada 2022. Bahkan, penerbitan SUN ini dianggap sukses karena di tengah pasar keuangan yang masih volatile atas dampak kenaikan suku bungan dan pengetatan kebijakan moneter global serta meningkatnya ketegangan geopolitik.

"Penerbitan ini juga berhasil mencetak benchmark size sebesar 81 miliar yen Jepang yang kedelapan kalinya sejak 2015," tulis DJPPR.

Secara rinci, SUN dalam yen Jepang ini terdiri dari seri RIJPY0625 senilai 68,2 miliar yen Jepang, RIJPY0627 senilai 5,1 miliar yen Jepang, RIJPT0629 senilai 1,7 miliar yen Jepang dan RIJPY0632 senilai 6 miliar yen Jepang.

Masing-masing seri tersebut akan jatuh tempo mulai 9 Juni 2025, 9 Juni 2027, 8 Juni 2029, dan 9 Juni 2032.

Pemerintah memulai official marketing untuk penerbitan Samurai Bonds ini pada Selasa, 31 Mei. Selama dua hari masa penawaran, demand yang masuk berkembang cukup solid dan berasal dari basis investor yang beragam, terutama pada seri dengan tenor pendek yang mencerminkan minat para investor Jepang pada tenor pendek di tengah kondisi pasar yang masih volatile.

Sebelum transaksi ini dilakukan, Pemerintah telah menyelenggarakan non-deal roadshow dengan format online group meeting maupun one-on-one meeting yang dihadiri oleh investor-investor di Jepang secara virtual.

Keberhasilan penyelenggaraan roadshow tersebut berdampak pada keragaman jenis investor yang berpartisipasi pada penerbitan Samurai Bonds ini.

Berdasarkan tipenya, investor pada transaksi kali ini terdiri dari asset managers (24,8 persen), city banks (12,3 persen), central cooperatives (12,3 persen), lifers (8,6 persen), central public fund (2,5 persen), property insurance (0,2 persen), regional banks/regional cooperatives (13,2 persen), others (9,1 persen) dan sedangkan investor dari luar Jepang tercatat sebanyak 16,8 persen dari jumlah total investor.

Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2022, termasuk untuk penanganan Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional. Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., and Nomura Securities Co., Ltd.