JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Telkom) menyediakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp40 triliun untuk tahun 2022. Hingga kuartal I 2022, realisasi belanja modal Telkom baru mencapai Rp6 triliun atau sekitar 16 persen dari total anggaran capex secara keseluruhan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan, belanja modal tersebut setara dengan 25 persen pendapatan Telkom yang akan didapat. Anggaran ini akan digunakan emiten berkode TLKM ini untuk melakukan beberapa kegiatan pengembangan perusahaan terutama di bidang digital.
"Terutama akan kita spend (belanja) di digital connectivity baik di parent company maupun di Telkomsel, digital platform, digital service, data center, penguatan kapabilitas cloud," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 27 Mei.
Lebih lanjut, Heri mengatakan hingga kuartal I 2022, realisasi belanja modal Telkom baru mencapai Rp6 triliun atau sekitar 16 persen dari total anggaran capex secara keseluruhan. Heri mengakui capaian tersebut masih dapat dikatakan cukup kecil.
"Kita harap terjadi akselerasi mulai Q2, sampai akhirnya kita selesaikan seluruhnya di Q4," ujar Heri.
Diberitakan sebelumnya, Telkom memutuskan akan membagi dividen sebesar Rp14,86 triliun atau Rp149,97 per lembar kepada para pemegang saham. Angka tersebut merupakan 60 persen dari laba bersih perseroan yang diperoleh pada tahun 2021.
Adapun keputusan tersebut diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 27 Mei.
BACA JUGA:
"Tadi udah sangat clear disampaikan akan dibagikan dividen total Rp14,86 triliun atau 60 persen dari perolehan laba bersih dari 2021 sebesar Rp149,97 per lembar," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.
Dalam kesempatan itu, Ririek juga mengatakan, 40 persen daripada laba bersih perseroan selama 2021 atau Rp9,90 triliun akan ditahan untuk pengembangan bisnis perusahaan pada 2022 di bidang digital connectivity, digital platform dan digital services.
"Termasuk pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan di masa mendatang," ucapnya.
Ririek mengatakan dividen sebesar Rp149,97 per lembar saham tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham Telkom pada 1 Juli mendatang.
Lebih lanjut, Ririek juga menjelaskan bahwa pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah yang namanya tercatat dalam pemegang saham perseroan pada penutupan perdagangan per tanggal 9 Juni 2022.
"Ke depan masih banyak program Telkom yang akan dijalankan ke depan sebagai bagian dari transformasi Telkom Group untuk jadi pilihan masyarakat," ujar Ririek.