Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan komitmennya untuk memfasilitasi pengembangan usaha Nestle di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil saat bertemu langsung dengan Head of Operations Nestle Magdi Batato, di Davos, Swiss, Selasa 24 Mei.

Saat ini Nestle tengah dalam proses pembangunan pabrik keempatnya di Batang Industrial Park (BIP) guna meningkatkan kapasitas pabrik sebesar 25 persen atau 775.000 ton senilai 220 juta franc Swiss (CHF) atau setara Rp3,34 triliun (kurs rupiah Rp15.194 per CHF).

"Saya senang sekali dengan investasi Nestle di Indonesia, karena banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan produk Nestle. Termasuk saya juga menjadi 'korban' karena sering mengkonsumsi produk Nestle," kata Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Jumat 27 Mei.

Bahlil juga mengapresiasi atas komitmen Nestle untuk rencana kolaborasinya dengan petani dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, seperti yang telah dilakukan saat ini bermitra dengan 20.000 petani lokal untuk pabriknya di Jawa Timur.

Dalam pertemuan tersebut Head of Operations Nestle Magdi Batato mengapresiasi Kementerian Investasi/BKPM atas dukungan dan fasilitasi investasi Nestle di Indonesia mulai dari peletakan batu pertama sampai dengan saat ini, termasuk dalam proses perizinan investasi.

"Kami sangat berharap agar tim Kementerian Investasi/BKPM dapat terus bekerja sama dan menjalin komunikasi yang baik untuk terus mendukung investasi kami di Indonesia," ujar Magdi.