JAKARTA – Bank Indonesia melaporkan bahwa berdasarkan survei kinerja penjualan eceran April 2022 meningkat secara bulanan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tercatat sebesar 219,3, atau secara bulanan tumbuh 6,8 persen (month to month/mtm).
“Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman dan tembakau, serta subkelompok sandang, sejalan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada Ramadan dan menjelang Idulfitri,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 April.
Menurut Erwin, secara tahunan, penjualan eceran pada April 2022 mengalami kontraksi 0,5 persen (year on year/yoy).
“Hal tersebut disumbang oleh melambatnya penjualan Kelompok makanan, minuman dan tembakau, bahan bakar kendaraan bermotor, dan suku cadang dan aksesori serta kontraksi penjualan kelompok barang lain,” tuturnya.
BACA JUGA:
Erwin menjelaskan, peningkatan kinerja penjualan bulan lalu didorong oleh pelonggaran mobilitas, kasus COVID-19 yang melandai.
Adapun, dari sisi harga responden memperkirakan tekanan inflasi pada Juni dan September 2022 (3 dan 6 bulan yad) menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni tercatat 135,6, lebih rendah dibandingkan indeks bulan sebelumnya sebesar 141,3 sejalan dengan perkiraan kembali normalnya harga pasca Idulfitri.
“Sementara IEH September sebesar 129,8, lebih rendah dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 132,4 sejalan dengan pasokan yang memadai dan distribusi yang lancar,” tutup Erwin.