Bagikan:

JAKARTA - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di Jawa Timur. Sebagai upaya pencegahan, Holding Pangan ID FOOD turut melakukan pengawasan dan pengendalian untuk memberikan proteksi kepada hewan ternak di peternakan yang dikelola ID FOOD group agar aman dan bebas dari wabah.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan Holding pangan ID FOOD juga terus lakukan pengawasan dan monitoring serta sosialisasi pencegahan kepada seluruh mitra ID FOOD Group termasuk kepada Asosiasi Pedagang dan Mitra Peternak.

Melalui anak usahanya di sektor peternakan, Frans memerinci Holding Pangan ID FOOD telah melakukan upaya pencegahan PMK tersebut sedari dini. Di antaranya dengan tidak melakukan pemasukan ternak di wilayah yang terduga terdampak PMK, melakukan tindakan karantina atau isolasi terhadap ternak yang baru datang atau pindah dari lokasi kandang lain.

Kemudian, menggunakan prosedur biosecurity yang ketat pada wilayah kawasan peternakan yang dikelola anak usaha Holding PT Berdikari member of ID FOOD, mengupayakan vaksin terhadap ternak sapi dan domba dan upaya pencegahan lainnya.

"Upaya pencegahan ini merupakan dukungan Holding pangan terhadap Pemerintah dalam memutus penyebaran PMK pada hewan ternak," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, dikutip Senin, 9 Mei.

Frans juga memastikan peternakan sapi yang dikelola ID FOOD Group aman dan bebas dari wabah.

"Berdasarkan operasi pasar dan koordinasi kami dengan Asosiasi Pedagang dan mitra, stok ketersediaan daging sapi tersedia," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara mengatakan pascalebaran, pihaknya terus mendistribusikan pasokan stok daging sapi, baik daging sapi segar dan beku kepada mitra untuk memastikan ketersediaan daging sapi terpenuhi.

Harry pun memastikan daging sapi yang didistribusikan sehat dan aman. Mengenai adanya wabah PMK di Jatim, pencegahan dini pun telah dilakukan melalui sosialisasi upaya pencegahan kepada mitra peternak.

"Saat ini Berdikari memiliki stok hewan ternak 1.408 ekor sapi di wilayah Jawa Barat, NTB dan Sulawesi Selatan serta 1.213 ekor domba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sejak berita adanya dugaan PMK maka proses pengetatan terhadap biosecurity kandang ditingkatkan, baik untuk petugas perlengkapan dan termasuk pakan ternak," kata Harry.

Harry pun berharap pemerintah melalui Kementerian Pertanian Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat segera mendapat hasil strain virus PMK apa yang ada sehingga bisa menentukan vaksin yang tepat buat pencegahan lebih luas lagi.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah bergerak cepat dalam menangani kasus PMK pada hewan ternak yang terjadi di Jatim.

Khofifah juga turun dan mengawal langsung proses pengobatan intensif pada hewan ternak di Kabupaten Gresik, yang menjadi satu di antara empat kabupaten di Jatim yang ditemukan kasus PMK, pada Sabtu lalu.