Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan produsen polyester milik konglomerat Sri Prakash Lohia, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) mencetak peningkatan kinerja di kuartal I 2022. Pendapatan dan laba emiten milik orang terkaya nomor 4 di Indonesia itu mampu tumbuh signifikan di tiga bulan pertama tahun ini.

Dalam laporan keuangan Indo-Rama Synthetics, dikutip Kamis 5 Mei, perseroan mencatatkan pendapatan 271,5 juta dolar AS atau setara Rp3,9 triliun pada kuartal I 2022. Pendapatan ini naik dari 208,9 juta dolar AS atau 29,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Masing-masing penjualan ekspor maupun lokal perseroan mengalami peningkatan yakni menjadi 153,1 juta dolar AS untuk ekspor dan 119 juta dolar AS untuk penjualan lokal.

Berdasarkan segmen, bisnis pemintalan benang perseroan menjadi bisnis dengan kontribusi pendapatan terbesar, yakni 188,2 juta dolar AS atau naik 21,6 persen dari 154,7 juta dolar AS. Disusul kemudian pendapatan dari polyester yang naik 51,97 persen secara yoy menjadi 134,3 juta dolar AS dan pendapatan dari kain yang naik 30,36 persen menjadi 12,2 juta dolar AS.

Dengan pendapatan tersebut, emiten berkode saham INDR ini mampu mencetak laba bruto sebesar 46,1 juta dolar AS di kuartal I 2022, meningkat 64,56 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar 28 juta dolar AS.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga meningkat menjadi 33,9 juta dolar AS atau setara Rp491,9 miliar di kuartal I 2022. Laba bersih ini naik 84,5 persen dari 18,4 juta dolar AS secara yoy.

Adapun hingga akhir kuartal I 2022, INDR membukukan peningkatan jumlah aset menjadi 938 juta dolar AS, dari akhir 2021 sebesar 905,4 juta dolar AS.

Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan turun dari 441,6 juta dolar AS di 31 Desember 2021, menjadi 440,7 juta dolar AS di 31 Maret 2022. Jumlah ekuitas perseroan meningkat menjadi 497,7 juta dolar AS di akhir Maret 2022, dari 463,8 juta dolar AS di akhir 2021.