Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa Presidensi Indonesia di G20 tengah menghadapi situasi yang cukup menantang pasca situasi perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

“Ini merupakan situasi yang luar biasa dan tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan dinamika dan tantangan sendiri,” ujar dia dalam konferensi pers virtual dari Washington, AS pada Kamis dini hari 21 April waktu Indonesia Barat.

Menurut Menkeu, RI terus mengupayakan lobi kepada para negara yang tergabung dalam G20 agar senantiasa berkomunikasi demi mendapatkan solusi terbaik.

“Situasi sangat cepat berubah usai pertemuan di Jakarta Februari lalu. Untuk itu dalam situasi yang berdinamika ini Indonesia akan melanjutkan komunikasi secara intensif kepada seluruh anggota G20 demi mencapai kerjasama yang baik,” tuturnya.

Selain itu, bendahara negara tersebut tidak lupa menjelaskan soal agenda prioritas yang diusung Indonesia dalam presidensi tahun ini.

“Kami akan melanjutkan agenda presidensi kami yang berhubungan dengan pemulihan ekonomi, exit policy, arsitektur keuangan internasional, joint finance health, dan agenda perpajakan dunia, serta keuangan berkelanjutan,” jelas dia.

Sebagai informasi, sejumlah negara yang tergabung di G20 cukup sensitif dalam menghadapi isu perang di Ukraina. Bahkan, informasi yang beredar menyebutkan bahwa beberapa pemimpin negara barat menolak untuk hadir dalam KTT G20 apabila delegasi Rusia ambil bagian dalam agenda tersebut.