Jelang Mudik Lebaran, Pelni Tambah Frekuensi Operasional Kapal Rute Kalimantan-Jawa
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) telah menyiapkan strategi menyambut mudik Lebaran 2022. Salah satunya adalah menambah frekuensi operasional kapal di rute-rute yang padat, seperti Jawa-Kalimantan.

Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Yahya Kuncoro mengatakan pihaknya telah membuat perencanaan langkah strategis terkait dengan mudik Lebaran 2022. Hal ini sebagai upaya menghadapi lonjakan pemudik tahun ini, mengingat dalam dua tahun belakangan ada larangan mudik.

Pelni, kata Yahya, juga telah menetapkan peak season atau hari dimana lonjakan terjadi yakni mulai 17 April atau H-15 sampai 18 Mei atau H+15 dimana arus balik terjadi. Menurut Yahya, tanggal tersebut ditetapkan karena waktu tempuh angkutan laut jauh lebih lama dibandingkan dengan moda angkutan lainnya.

"Dengan persiapan yang lebih matang dan terorganisir harapan kita bisa kita lakukan untuk melayani masyarakat," katanya dalam diskusi virtual, Senin, 18 April.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, kata Yahya, Pelni akan menambah frekuensi untuk ruas-ruas yang padat pemudik seperti Kalimantan menuju Jawa.

"Untuk yang ruas-ruas ada prediksi lonjakan penumpang itu kita tambah frekuensi. Misalnya Kalimantan ke arah Semarang, Surabaya itu frekuensinya kita tambah. Jadi dengan penambahan frekuensi ini harapan kita okupansi bisa sesuai dengan aturan PPKM yang ada," jelasnya.

Sekadar informasi, pemerintah telah mengatur okupansi atau keterisian armada angkutan laut di mana untuk PPKM level 1 dan 2 okupansi sebesar 100 lersen, sementara level 3 dan 4 sebesar 70 persen.

Yahya juga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengalihkan kapal yang beroperasi di wilayah yang tak berpotensi mengalami lonjakan ke wilayah yang padat penumpang.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kemenhub untuk memindahkan sementara kapal yang memang pada ruas yang tidak terlalu padat kita pindahkan ke ruas-ruas yang padat. Sehingga harapannya okupansi bisa kita lakukan, lonjakan bisa kita atasi dan harapannya bisa lancar," ucapnya.