Penyaluran Minyak Goreng Curah Subsidi Capai 80 Ribu Ton, Gabungan Industri Minyak Nabati: Ke Mana Barang Itu Sampai?
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Bernard Riedo menyatakan kurun waktu 12 hari, setidaknya hampir 80 ribu ton minyak goreng (migor) curah bersubsidi telah disalurkan produsen. Menurut dia, volume penyaluran tersebut setara hampir 30 persen dari 200 ribu ton rata-rata kebutuhan bulanan.

Adapun penyaluran sebanyak 80 ribu ton tersebut dilakukan dalam kurun mulai tanggal 1-12 April 2022.

"Secara kebutuhan, (penyaluran) ini sudah sama (sesuai). Tapi, yang dipertanyakan ke mana barang itu sampai? Ini yang kita perlu bersama-sama dengan Satgas Pangan telusuri di mana barang itu keluar," tuturnya dalam webinar Kadin Indonesia, Rabu 13 April.

Pada Maret lalu, tercatat minyak goreng curah bersubsidi telah terdistribusi hampir 60 ribu ton. Menurut Bernard, volume penyaluran tersebut memang belum optimal. Hal tersebut karena program subsidi itu baru dimulai pada 18 Maret.

Lebih lanjut, Bernard mengatakan melihat progres penyaluran yang sudah cukup besar, seharusnya pasokan yang ada sudah mencukupi di tengah masyarakat. Namun, dengan catatan terdistribusi secara baik.

Bernard mengatakan kebutuhan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk kebutuhan pangan termasuk minyak goreng pada tahun ini pun tidak mengalami kenaikan. Menurut dia, kenaikan kebutuhan minyak goreng akan terjadi apabila ada pertambahan jumlah penduduk.

"Setiap tahun kebutuhan minyak goreng kalaupun naik itu sangat kecil. Jumlah penduduk tidak bertambah (signifikan) ya kebutuhan tidak (naik). Kecuali seperti momen Ramadan itu wajar, selebihnya konstan," jelasnya.