Bagikan:

JAKARTA - Pertamina MOR VIII memastikan tak ada penumpukan kendaraan pada SPBU yang tersebar di Maluku dan Papua, pasca naiknya harga BBM jenis Pertamax, Jumat 1 April kemarin.

Markus, pengguna kendaraan motor jenis Honda CBR mengaku tak kaget dengan kenaikan harga Pertamax. Apalagi dirinya telah mengikuti informasi adanya rencana kenaikan Pertamax yang direncanakan oleh pemerintah.

Ia mengaku tetap menggunakan BBM jenis Pertamax untuk kendaraannya, guna menjamin terjaganya kondisi mesin motornya.

“Pakai Pertamax lebih irit dan kondisi mesin juga tak cepat rusak. Saya pikir kenaikan harga ini masih terjangkau,” katanya.

Sementara itu, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Regional Papua Maluku – PT Pertamina Sub Holding Commercial & Trading, Edi Mangun menjelaskan beberapa hari lalu sebelum kenaikan harga Pertamax, ketersediaan BBM di seluruh SPBU Maluku dan Papua terus ditingkatkan.

Walau begitu pada malam 31 Maret 2022 sempat terjadi peningkatan penjualan Pertamax, menyusul informasi kenaikan harga Pertamax per 1 April 2022.

“Stok BBM dalam keadaan stabil, termasuk Pertamax, Solar Subsidi, dan Pertalite. Bahkan pelanggan yang akan mengisi kendaraannya dengan Pertamax dapat dilayani dengan baik,” jelas Edi dalam siaran pers Pertamina, Sabtu 2 April.

Pertamina MOR VIII memastikan ketersediaan BBM di Maluku Papua secara keseluruhan bertahan hingga 8 hari.

“Masyarakat tak perlu khawatir stok BBM Maluku Papua dalam keadaan sangat baik, bertahan hingga 8 hari ke depan. Kami juga pastikan tak ada kekurangan suplai ke SPBU,” jelasnya.

Dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas.