JAKARTA - Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022 yang terbilang sukses dan sesuai harapan membuat pihak-pihak yang terlibat di dalamnya antusias untuk segera berbenah diri guna mempersiapkan penyelenggaraan selanjutnya. Tak terkecuali PT Pertamina (Persero) yang menjadi sponsor utama dalam event balapan yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Tak mau puas dengan kesuksesan penyelenggaraan tahun ini, PT Pertamina (Persero) kini mengaku tengah sibuk berbenah untuk persiapan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2023. Salah satunya dengan mempersiapkan berbagai produk dengan kualitas berstandar internasional, sehingga siap untuk dipasarkan di kancah global.
Melalui anak usahanya, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Pertamina memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dan bahan dasar pelumas yang memenuhi kualitas BBM dan Pelumas Racing dengan standar internasional. Kedua produk tersebut diklaim telah lolos uji coba tahap awal untuk pengujian karakteristik dengan beberapa parameter yang telah ditetapkan.
"Kami menargetkan BBM dan Pelumas Khusus Racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI akan siap digunakan pada Balapan MotoGP Mandalika 2023 mendatang. Karena itu dalam waktu dekat akan dilakukan sertifikasi resmi oleh laboratorium yang ditunjuk oleh FIM serta uji endurance di sirkuit resmi untuk memastikan kinerja tetap optimal dalam simulasi balapan,” ujar Corporate Secretary PT KPI, Ifki Sukarya, dalam keteragan resminya, Rabu, 23 Maret.
BACA JUGA:
Proses pengujian tersebut, menurut Ifki, dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang merupakan laboratorium penguji bahan bakar dan pelumas independen Indonesia bertaraf Internasional. Pengujian dilakukan pada jenis kendaraan 650 CC dan 250 CC, di mana parameter Utama BBM Racing yang diproduksi PT KPI telah sesuai dengan standar FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) untuk Kategori 1 (MotoGP, Moto2, dan Moto3).
"Hasil pengujian diantaranya menunjukkan bahwa BBM Racing produksi Pertamina memiliki Octane Number tinggi (RON 100 dan MON 90). Hal ini memastikan bahan bakar dapat beroperasi pada mesin balap yang berkompresi tinggi," tutur Ifki.
Parameter lainnya, lanjut Ifki, yaitu pada Existent Gum yang sangat rendah, sehingga memiliki ketahanan oksidasi yang baik pada operasi mesin motor balap yang bertemperatur tinggi. BBM Racing Pertamina juga terbukti memiliki kandungan Sulfur yang rendah sebesar kurang dari 1,0 mg/kg yang memastikan tingkat emisi ramah lingkungan serta memenuhi standar terbaik Internasional.
Ifki mengungkapkan, kualitas pelumas khusus racing dengan base oil produksi PT KPI yang diuji memiliki karakteristik yang setara dibandingkan pelumas khusus racing dengan base oil full sintetik yang saat ini 100% masih diimpor.
"Produksi base oil setara kualitas full sintetik oleh PT KPI ini memberikan opsi harga base oil yang lebih terjangkau dan kompetitif bagi produsen pelumas khusus racing selain juga berpotensi menghemat devisa," papar Ifki.
Selain Uji Karakteristik, BBM dan Pelumas Racing tersebut juga telah melewati Uji Kinerja. Dalam pengujian kinerja digunakan metode Chassis Dynamometer yang menunjukkan penggunaan bahan bakar dan pelumas khusus racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI menunjukkan daya dan torsi maksimal yang cukup tinggi. Selain itu, pengujian juga menunjukkan AFR (Air Fuel Ratio) dibutuhkan berada pada rentang AFR optimum (12,5 - 13,0) sehingga efisiensi bahan bakar sangat optimal, jelas Ifki.
"Hasil pengujian LEMIGAS menunjukkan Pelumas Racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI memenuhi standar yang ditetapkan dalam spesifikasi SNI JASO 7069.2 untuk unjuk kinerja API SN/JASO MA2 dengan SAE 10W-50," tegas Ifki.