Bagikan:

BEIJING - Nilai perdagangan China dengan negara-negara anggota ASEAN selama periode Januari-Februari 2022 tercatat mencapai 137,16 miliar dolar AS. Nilai tersebut terhitung tumbuh sebesar 14,8 persen bila dibandingkan realisasi nilai perdagangan pada periode yang sama tahun 2021 lalu.

ASEAN masih bertengger di urutan pertama sebagai mitra dagang terbesar bagi China, namun posisinya ditempel ketat oleh negara-negara anggota Uni Eropa (EU).

"Sulit untuk memastikan apakah pergeseran posisi ASEAN dan EU sebagai mitra dagang terbesar China bersifat musiman atau tren," ujar Juru Bicara Kementerian Perdagangan China (Mofcom), Gao Feng, sebagaimana dilansir Antara dari media setempat, Sabtu 19 Maret.

Sebelumnya, menurut Feng, EU juga sempat menjadi mitra dagang terbesar China di beberapa dekade lalu. Namun sejak tahun 2019, hubungan bilateral China dan ASEAN menunjukkan peningkatan yang pesat, yang turut membawa dampak positif pada kerjasama di sektor perdagangan.

Pada tahun 2019 tersebut, nilai perdagangan ASEAN-China bahkan langsung menembus angka 641,46 miliar dolar AS, melampaui nilai perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China untuk pertama kalinya.

Sedangkan pada tahun 2020 ASEAN tetap berhasil menduduki peringkat pertama mitra dagang China dengan nilai 684,6 miliar dolar AS, sekaligus menyalip posisi EU yang sebelumnya bertengger di posisi puncak.

Lalu pada tahun 2021, ASEAN untuk kedua kalinya mengungguli EU dalam bermitra dagang dengan China, dengan nilai perdangan mencapai 878,2 miliar dolar AS. Meski nilai perdagangan China dengan EU pada saat itu juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yaitu mencapai 828,1 miliar dolar AS atau naik 27,5 persen dibandingkan dengan periode 2020.

"China bersedia bekerja sama dengan EU dalam mendukung liberalisasi perdagangan dan investasi, menjaga stabilitas rantai pasokan, dan memberikan manfaat bagi perusahaan di kedua belah pihak. China dan EU merupakan mitra dagang terpenting yang saling menguatkan kerja sama," tegas Feng.