Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Digital, Apa Saja?
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Bakti Kominfo dan DPR RI mengadakan seminar live streaming dengan tema "Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Digital" pada Kamis 17 Maret kemarin. Acara seminar ini diisi oleh beberapa narasumber dan pemateri.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Alimin Abdullah selaku Anggota Komisi I DPR RI yang menyampaikan harapannya agar masyarakat sadar dan memanfaatkan dengan baik penggunaan kemajuan teknologi untuk pengembangan ekonomi bisnis di Indonesia sehingga apapun yang sudah disediakan oleh pemerintah dapat menjadi sarana pengembangan yang baik bagi negara.

Lalu dilanjutkan oleh pemateri pertama yaitu Ismail Cawidu, selaku Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia menyampaikan bahwa usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk pemerataan sarana teknologi di beberapa kota dan desa telah dilakukan, dengan harapan masyarakat mau menggunakan sarana ini untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dengan berbisnis secara digital/online.

Melihat kondisi jual beli di dunia mengalami perubahan dengan cara digital maka seharusnya kita mengikuti perkembangan tersebut. Tantangan yang menjadi kendala dalam hal ini adalah:

1. Minimnya jaringan/ internet yang tersedia

2. Kurangnya sumber daya manusia yang paham mengenai kecakapan digital

3. Sarana pendukung harus memadai (laptop atau gadget yang men-support kemajuan teknologi)

4. Kurangnya pemanfaatan konten/ aplikasi untuk mendukung penjualan

5. Harus didukung oleh regulasi

Adapun upaya pemerintah dalam menghadapi permasalah yang terjadi yaitu:

1. Basic digital skill untuk masyarakat umum agar paham dan cakap dalam penggunaan digital sehingga tidak mudah tertipu dalam menanggapi informasi

2. Intermediate digital skill untuk praktisi, dosen, pekerja, pebisnis agar paham benar penggunaan dan pemanfaatan digital

3. Advance digital skill yang diberikan pada petinggi pemerintah agar mampu dan paham dalam pengolahan data (big data, cyber security)

Dan selanjutnya pemateri kedua yaitu Jazuli Ahmad selaku praktisi komunikasi yang juga berbagi pengalaman serta pembelajaran mengenai pesatnya perkembangan generasi digital yang awalnya masyarakat masih awam dan belum paham penggunaanya sekarang kecenderungan dan ketergantungan dengan digital semakin melekat. Hal ini menimbulkan dampak positif dan negatif meliputi:

Segi negatif

1. Setiap orang bisa menyebarkan berita yang belum diketahui benar keaslian atau kebenarannya sehingga sangat mudah penyebaran berita hoax yang menimbulkan permasalahan baru di masyarakat

2. Kurangnya ruang privasi sehingga semua hal bisa dilihat secara umum

3. Konten yang tidak mengedukasi, artinya setiap orang rela melakukan apapun demi konten yang belum tentu berkualitas

Sementara di lain hal itu, ada pula sisi positifnya yaitu:

1. Penggunaan TIK segala bidang, seperti ekonomi, transportasi, pendidikan, pekerjaan dan lainya sehingga mempermudah akses dan pengerjaan

2. Munculnya profesi baru yang dapat memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi (vlogger, youtuber, influencer, video creator, content creator dan lainya)

Sehingga dari adanya hal positif dan negatif ini perlu disikapi dengan kemampuan soft skill yaitu:

1. Berpikir kritis

2. Komunikatif

3. Kemampuan kecakapan digital

4. Rasa ingin tahu (mencari kebenaran)

5. Networking/ jaringan yang luas.

Sebagai penutup dari diskusi, dapat disimpulkan bahwa dalam perkembangan selanjutnya teknologi digital akan semakin melekat di segala bidang baik ekonomi, pendidikan, transportasi dan lainya maka pemerintah menyadari betul perubahan yang harus dilakukan untuk memajukan negara dan sudah tugas masyarakat untuk terlibat dan memanfaatkan saran yang telah disediakan jangan hanya menjadi konsumtif melainkan harus produktif.