MAKASSAR - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, turut menghadiri Forum Silahturahmi Ulama, di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu, 12 Maret.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga secara langsung memohon doa dari para ulama dan para pengurus pondok pesantren yang hadir agar Indonesia dapat segera keluar dari krisis kesehatan dan dapat memulihkan ekonomi.
Selama pandemi COVID-19, menurut Airlangga, para tokoh agama dan tokoh masyarakat berperan sangat penting dalam mendorong tingkat kedisiplinan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Tak hanya itu, dukungan para tokoh tersebut diyakini Airlangga juga meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk mengikuti program-program yang dijalankan pemerintah, seperti program vaksinasi.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para alim ulama Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mendukung Program Vaksinasi COVID-19 dengan mensosialisasikan bahwa vaksin itu halal dan aman," ujar Airlangga, dalam keterangan resminya, di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu, 12 Maret.
BACA JUGA:
Per 10 Maret 2022, kasus aktif di Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 1.753 atau 8,95 persen persen dari total kasus sebanyak 140.613, yang terdiri dari 126.446 pasien sembuh, atau 89,33 persen dan 2.414 kasus kematian atau 1,71 persen. Vaksinasi dosis pertama yang sudah disuntikkan mencapai 85,16 persen, dosis kedua sebesar 58,68 persen, dan dosis pertama lansia adalah 67,62 persen.
Dari sisi ekonomi, Airlangga menyebut bahwa laju pertumbuhan Provinsi Sulawesi Selatan bergerak seiring perekonomian nasional, yang ditunjukkan dengan angka pertumbuhan 7,89 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) pada triwulan IV/2021, tumbuh lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 5,02 persen (yoy).
Airlangga juga mengatakan bahwa anggaran perlindungan sosial dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah disiapkan sebesar Rp154,76 triliun, termasuk Program Bantuan Tunai-Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BTPKLWN) kepada sekitar 2,7 juta penerima di 212 kabupaten/kota yang menjadi prioritas Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem.
“Kemiskinan ekstrem diharapkan dapat dikurangi secara maksimal di 2024. Pemerintah hadir dan berkomitmen mengurangi kesenjangan antara masyarakat mampu dengan mereka yang masih harus didukung daya belinya,” tutur Airlangga.
Dalam mendukung ekonomi umat, termasuk pondok pesantren, Airlangga menyebutkan pemerintah juga sudah menyiapkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro dan Mikro, dengan plafon KUR telah ditingkatkan menjadi Rp373,17 triliun pada 2022.
Pemerintah juga telah membentuk PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan dari beberapa bank syariah.
“Mari kita bahu-membahu bekerja serta berdoa supaya dapat segera keluar dari pandemi, seiring pulihnya perekonomian nasional. Doa para alim ulama adalah salah satu senjata dalam memuluskan ikhtiar bangsa ini,” tegas Airlangga.