Atasi Kelangkaan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin Minta Ekspor Minyak Goreng <i>Distop</i> Dulu
Ilustrasi (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan peninjauan langsung ke Gudang Bulog Kelapa gading dan pasar Induk Beres Cipinang, Jakarta, pada Jumat, 11 Maret. Peninjauan dilakukan guna memastikan kesiapan dan ketersediaan bahan pangan jelang datangnya Ramadhan 1443 H, yang bertepatan pada awal April 2022 mendatang.

Tak hanya meninjau kesiapan jelang Ramadhan, Ma'ruf juga mengomentari terkait kelangkaan minyak goreng yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Ma'ruf menegaskan perlunya upaya penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku penyimpangan di setiap mata rantai penyebaran pasokan pangan.

"Kenaikan harga bahan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan harus diantisipasi dengan baik, karena demand (permintaan) cenderung meningkat. (Harga barang) Saat Ramadhan dan Lebaran biasanya memang meningkat, tapi harus masih dalam batas wajar," ujar Ma'ruf, di sela aktivita peninjauannya.

Bahkan jika memang dibutuhkan, dengan tren permintaan yang terus meningkat, Ma'ruf mengimbau agar para pengusaha dan pelaku pasar untuk menghentikan dulu aktivitas ekspor dan lebih memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.

"Selain beras, juga minyak goreng dan kebutuhan-kebutuhan lain. Kalau perlu (hentikan ekspor), agar kebutuhan dalam negeri tercukupi dulu," tutur Mar'ruf

Sementara terkait rantai distribusi, Ma'ruf juga meminta agar Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Pangan Nasional untuk terus memonitor kelancarannya secara berkala dan sesering mungkin.

Karena meskipun pasokan hasil produksi pangan telah tercukupi lewat sejumlah program ketahanan pangan, Ma'ruf menilai hal itu bakal sia-sia saja bila masalah distribusinya tidak diawasi dan diamankan dengan baik.

“Kelancaran distribusi ini juga berpengaruh. Sebab kalau distribusi tersendat, termasuk juga early warning kalau terjadi suatu kelambatan, supaya terjadi percepatan untuk segera mengurangi jangan sampai ada terjadi ketidaklancaran distribusi,” papar Ma'ruf.

Menutup arahannya, Ma'ruf juga kembali menekankan pentingnya ketegasan dalam penegakan hukum terhadap para spekulan yang terbukti melakukan penimbunan barang dan merugikan masyarakat.

“Penegakan hukum, spekulan yang menimbun barang kebutuhan hajat hidup masyarakat supaya jangan ragu-ragu [untuk ditindak],” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Direktur Utama Bulog Budi Waseso, menyampaikan kesiapan Bulog dalam menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Ia melaporkan bahwa jajarannya telah memetakan wilayah-wilayah siap panen dan menyatakan komitmennya untuk mengedepankan kebutuhan pangan dalam negeri.

“Komitmen kami, utamanya beras, Pak, itu harus kita utamakan seperti Bapak sampaikan tadi produksi dalam negeri dan kita utamakan untuk kepentingan dalam negeri. Jadi kita tidak akan cepat-cepat terus memutuskan impor termasuk juga ekspor manakala kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi,” tegas Budi.