JAKARTA - Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (2011-2013) Nanan Soekarna resmi menjabat sebagai Ketua Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) untuk periode 2022 sampai 2027.
"Kami mendukung program-program pendidikan tentang APNI dan tambang," ujarnya dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Senin 7 Maret.
Nanan berkomitmen akan mendukung berbagai kebijakan dan program pemerintah terkait komoditas nikel. Menurut dia, Indonesia adalah salah satu negara penghasil nikel terbesar dunia yang mengharuskan APNI untuk menjalin sinergi dengan pemerintah, stakeholder, dan masyarakat.
"Kami bersinergi untuk bisa mendukung program pemerintah. Keuntungan negara dan pemerintah itu payungnya, mau penanaman modal asing, mau lokal, keuntungan negara yang diutamakan," kata Nanan.
Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ikhwan berharap kehadiran pengurus baru APNI bisa turut mendorong pengembangan ekosistem bisnis pertambangan nikel hingga industri hilir nikel.
"Kami berharap kehadiran APNI ini bisa memainkan peran yang strategis menghubungkan bukan hanya antar sesama anggota APNI, tetapi antara APNI dengan pemerintah dan APNI dengan pelaku usaha di sektor hilir dari nikel," ucap Nurul.
Lebih lanjut ia menyampaikan apabila industri hilirisasi nikel tidak bisa terbentuk di Indonesia, maka permintaan hasil tambang nikel di dalam negeri menjadi kurang menarik, sementara di sisi lain dunia akan mencari nikel.
BACA JUGA:
APNI bersama pemerintah harus membangun keseimbangan untuk menghadirkan ekosistem industri tambang nikel dan hilirisasi nikel di Indonesia.
"Kami berharap APNI berkenan menyampaikan apa yang menjadi masukan para anggotanya kepada pemerintah, sehingga kami mendapatkan masukan yang benar dan dialog upaya hilirisasi," kata Nurul.
Kegiatan pelantikan Nanan Soekarna sebagai Ketua APNI 2022-2027 diselenggarakan di Hotel Novotel, Jakarta, Minggu 6 Maret. Prosesi pelantikan dilakukan oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto.