Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan perunggasan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp2,13 triliun sepanjang 2021. Capaian tersebut meroket 74,39 persen dibandingkan dengan raihan laba Rp1,22 triliun di 2020.

Dalam laporan keuangan JPFA, dikutip Senin 7 Maret, laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp174 per saham, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp79 per saham. Dari sisi pendapatan, perusahaan milik konglomerat Handojo Santosa ini berhasil mencetak kenaikan penjualan bersih sebesar 21,40 persen, dari Rp36,94 triliun sepanjang 2020 menjadi Rp44,87 triliun pada 2021.

Penjualan komersial dan pakan ternak menjadi kontributor terbesar dengan sumbangan masing-masing Rp17,60 triliun dan Rp13,92 triliun.

Dari sisi segmen pasar, penjualan Japfa ke pasar domestik mencapai Rp Rp44,25 triliun, naik 21,48 persen daripada capaian 2020 sebesar Rp36,42 triliun. Sementara itu, penjualan ekspor naik 16,11 persen dari Rp536,80 miliar menjadi Rp623,30 miliar.

Seiring dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan menjadi Rp36,86 triliun, 24,8 persen lebih tinggi daripada beban pokok penjualan pada 2020 sebesar Rp29,53 triliun. Kenaikan signifikan terlihat pada beban bahan baku yang digunakan yang membengkak 29,93 persen dari Rp24,69 triliun menjadi RpRp32,09 triliun.

Kenaikan bahan baku ini memicu penurunan margin laba kotor JPFA yang sepanjang 2021 menjadi 17,87 persen, sementara pada 2020 margin laba kotor berada di angka 20,09 persen.