Sambut KTT G20, Adhi Beton Bantu Relokasi PLTG Grati di Bali
Ilustrasi/Humas PLN

Bagikan:

JAKARTA - Demi menyukseskan pelaksanaan KTT G20, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) lr bangunan proyek relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati di Pesanggaran, Bali. PT Adhi Persada Beton (APB) sebagai mitra PT Rekadaya Elektrika turut andil dalam menyukseskan pembangunan.

Acara groundbreaking dilakukan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo serta disaksikan langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ade T Sutiawarman dan Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol I Putu Jayan Danu Putra di Pesanggaran, Bali, Jumat, 18 Februari lalu.

Penambahan pembangkit listrik ini bakal meningkatkan keandalan pasokan listrik Bali. Selain itu, juga menjadi salah satu showcase yang akan diperlihatkan kepada dunia melalui KTT G20 untuk menunjukkan PLN siap mengawal transisi energi Indonesia menuju era energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Operasi APB Siswanto mengatakan Adhi Beton akan memproduksi 3000 tiang pancang atau spun pile serta melaksanakan proses pemancangan sebagai pondasi dari PLTG tersebut.

Sebagai informasi, PT Adhi Persada Beton merupakan salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero) TBK, yang melayani kebutuhan Beton Precast dan Ready Mix.

"Menjadi suatu kebanggaan bagi APB untuk menjadi bagian dalam menyukseskan pelaksanaan KTT G20 di Bali, sebanyak 3000 tiang pancang akan diproduksi serta pekerjaan pemancangan akan dilaksanakan oleh APB," katanya dalam keterangan resmi, Senin, 28 Febaruari.

Proyek relokasi PLTG dengan kapasitas 2 X 100 MW ini dibangun di atas lahan seluas 1,9 hektare (ha), dan direncanakan selesai pada Oktober 2022 untuk unit pertama, dan unit kedua pada 2023.

Seperti diketahui, Group of Twenty (G20) adalah sebuah forum kerja sama multilateral yang terdiri atas 19 negara anggota dan negara-negara di Uni Eropa (EU) yang termasuk dalam negara berpendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju.

Saat ini, Indonesia memegang Presidensi G20 selama setahun penuh, mulai 1 Desember 2021 sampai acara puncak KTT G20 pada November 2022. Presidensi G20 ini menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah G20.