Bagikan:

JAKARTA - Pefindo memprediksi emisi obligasi pada tahun ini akan kembali mengalami kenaikan menjadi Rp151 triliun. Adapun realisasi obligasi di tahun 2021 adalah Rp113,06 triliun.

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo, Niken Indriarsih mengatakan pihaknya memperkirakan jumlah penerbitan surat utang pada tahun ini berada di kisaran Rp102,4 triliun untuk asumsi konservatif dan Rp151,2 triliun dengan proyeksi optimistis.

Menurutnya, kenaikan emisi obligasi pada tahun 2022 akan ditopang oleh kebutuhan korporasi untuk melakukan refinancing. Hal ini seiring dengan jumlah obligasi korporasi jatuh tempo pada 2022 yang mencapai Rp157 triliun.

Selain itu, ekspektasi pasar terkait kelanjutan pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona juga akan meningkatkan minat korporasi untuk menerbitkan surat utang.

Meski demikian, menurutnya, tidak semua perusahaan akan memilih obligasi sebagai sumber refinancing-nya. Hal tersebut seiring dengan potensi kenaikan suku bunga The Fed yang dapat meningkatkan risiko dan biaya penerbitan atau cost of fund.

"Untuk mengantisipasi sentimen itu, perusahaan kemungkinan akan refinance dari pinjaman dari bank ataupun kas internalnya," jelasnya dalam diskusi daring Pefindo dengan media, Kamis 10 Februari.

Niken menuturkan, total penerbitan surat utang korporasi nasional adalah sebesar Rp113,06 triliun pada 2021, meningkat dari realisasi 2020.

"Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan emisi sepanjang 2020 lalu sebanyak Rp96,6 triliun,” katanya.

Secara rinci, jumlah emisi obligasi korporasi pada 2021 dengan rating Pefindo adalah sebanyak Rp84,41 triliun. Adapun, sisanya sebesar Rp28,65 triliun dengan lembaga pemeringkat lainnya.