Kabar Gembira! Bakal Ada Kawasan Kargo Seluas 90 Hektare di Bandara Soekarno-Hatta Berkapasitas 2,2 Juta Ton per Tahun
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) akan membangun kawasan cargo village atau kawasan kargo dengan fokus melayani kiriman e-commerce atau perdagangan elektronik di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kertajati pada 2022.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan saat ini tengah mempersiapkan proses tender untuk kemitraan strategis guna pengembangan cargo village di Bandara Soekarno-Hatta bersama Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

"Cargo village ini menandakan transformasi layanan kargo di Indonesia yang akan turut meningkatkan daya saing Bandara Soekarno-Hatta di tingkat regional dan global," katanya dalam keterangannya tertulis, dikutip dari Antara, Selasa 8 Februari.

Awaluddin mengatakan pengembangan cargo village Bandara Soekarno-Hatta dilakukan di atas lahan seluas 90 hektare atau tiga kali lipat dari terminal kargo yang ada saat ini.

Kata dia, kapasitas cargo village ini dapat menangani 1,5 juta-2,2 juta ton kargo per tahun, atau jauh dari kapasitas terminal kargo eksisting yang ada sekarang yaitu 700.000 ton per tahun.

Digitalisasi juga diterapkan di setiap lini cargo village guna mempermudah dan mempercepat berbagai proses.

"Cargo village Bandara Soekarno-Hatta dilengkapi dengan state of the art technology dan menandakan dimulainya era baru dan modern dalam pelayanan kargo udara di Indonesia," ujarnya.

Kawasan kargo juga akan dibangun di Bandara Kertajati, yang mana langkah ini sejalan dengan fokus pengembangan Bandara Kertajati untuk menjadi pusat layanan kargo dan sebagai pusat perawatan pesawat (maintenance, repair, and overhaul/MRO).

Lanjut dia, jika melihat kinerja positif sepanjang 2021 di tengah pandemi, AP II optimistis angkutan kargo kembali tumbuh pada 2022.

AP II memproyeksikan angkutan kargo pada 2022 dapat mencapai lebih dari 1 juta ton atau naik sekitar 23 persen dibandingkan dengan 2021, yang mencapai 859.330 ton.

"Guna mencapai target tersebut, tentunya bandara-bandara AP II harus memastikan keandalan layanan dan fasilitas dalam penanganan angkutan kargo serta memperkuat kolaborasi dengan seluruh stakeholder," pungkasnya.