Bidik Ribuan Investor Berkantong 4 Triliun Dolar AS, Bank Mandiri Gelar Investment Forum 2022
Ilustrasi (Foto: Dok. Bank Mandiri)

Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk. disebukan bakal menyelenggarakan Mandiri Investment Forum (MIF) 2022 pada 7 Februari 2022 mendatang.

Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan forum ini sangat penting dalam mendukung upaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan masuknya investasi ke Indonesia.

“MIF 2022 juga menjadi wujud nyata dukungan perseroan untuk menyukseskan agenda Presidensi G20 Indonesia yang selaras dengan komitmen pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Tidak hanya itu, investor lokal dan internasional yang mengelola lebih dari 4 triliun dolar AS juga akan turut menghadiri MIF 2022 secara luring maupun daring,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 25 Januari.

Menurut Panji, dalam memperkokoh pertumbuhan ekonomi diperlukan strategi dan dukungan semua pihak.

"Untuk itu, MIF 2022 mempunyai peran strategis untuk mempertemukan investor dengan pemangku kepentingan agar target pembangunan dapat berjalan dengan lebih baik,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menyebutkan perhelatan yang diinisiasi perseroan memberikan fasilitas bagi investor berupa akses informasi yang komprehensif dalam membangun pertumbuhan bisnis berkelanjutan di Indonesia.

“Melalui sejumlah agenda yang direncanakan kami berupaya menarik lebih banyak investasi lokal maupun asing di Indonesia, sehingga dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Sebagai informasi, MIF 2022 diklaim panitia akan dikunjungi 500 investor global dari berbagai negara. Ajang ini bakal pula dihadiri oleh wakil pemerintah, seperti Menko Marinves Luhut Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BKPM/Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendag M. Lutfi, dan lainnya. Rangkaian MIF 2022 akan dimulai pada 7 Februari dan berlangsung setidaknya hingga 11 Februari.

“Event ini akan mempertemukan secara online listed companies dengan investor institusi baik domestik maupun internasional,” tutup Oki Ramadhana.