China Bakal Sulap Gedung Ngasirah di Kudus Jawa Tengah Jadi Hotel dan Pusat Perbelanjaan, Bupati: Agar Kota Ini Kembali Ramai hingga Ekonomi Bangkit
Gedung Ngasirah di Kudus Jawa Tengah yang sudah rata dengan tanah. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kompleks gedung pertemuan "Ngasirah" yang ada di Jalan Jenderal Sudirman Kudus, Jawa Tengah, dilirik investor asing untuk bangun hotel dan pusat perbelanjaan, setelah sebelumnya juga ada sejumlah investor yang berminat memanfaatkan lahan di kota itu.

"Investor yang berminat terhadap lahan bekas gedung Ngasirah tersebut berasal dari Tiongkok," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, dikutip dari Antara, Senin 24 Januari.

Rencananya, lahan tersebut akan dibangun hotel sekaligus pusat perbelanjaan. Jika diperbolehkan juga berminat menjadikan Pasar Kliwon sebagai pasar grosir untuk ditata agar menjadi pusat perbelanjaan modern.

Hanya saja, hal itu sulit diwujudkan karena membutuhkan banyak tahapan dan relokasi pedagang sehingga butuh tahapan panjang.

"Terkait ketertarikannya terhadap Pasar Kliwon, kami tidak bisa menjanjikan. Untuk lahan bekas gedung Ngasirah tentunya disambut baik karena sebelumnya sudah ditawarkan ke berbagai pihak," ujarnya.

Sementara lahan bekas Matahari Plasa Kudus, kata dia, ketika ada yang berminat harus membangun pusat perbelanjaan pula karena sudah ada konektivitas dengan mal di sebelahnya.

Ia berharap investor Tiongkok yang menyatakan ketertarikannya membangun hotel dan mal bisa segera direalisasikan di Kabupaten Kudus, sehingga perekonomian di Kudus bisa kembali pulih dan Kudus bisa kembali ramai seperti sebelumnya.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kudus Eko Djumartono menambahkan tawaran dari investor Tiongkok memang masih dipelajari surat penawarannya.

Kalaupun ada investor yang berminat, maka dalam pembangunannya nanti harus dilengkapi dengan gedung pertemuan sehingga tidak menghilangkan fungsi utama gedung pertemuan "Ngasirah" yang saat ini sudah rata dengan tanah.

Kompleks gedung pertemuan "Ngasirah" kini hanya tersisa lahan kosong karena bangunan yang selama ini digunakan sebagai gedung pertemuan sudah dirobohkan karena bangunan tahun 1982 itu sudah tidak layak.

Sebelumnya, juga ada investor yang tertarik memanfaatkan lahan "Ngasirah" untuk dijadikan pusat perbelanjaan, namun karena terbentur aturan karena berdekatan dengan pasar tradisional.

Sedangkan pusat perbelanjaan yang saat ini ada di Kabupaten Kudus, yakni ADA Swalayan, Ramayana, serta Hypermart, sedangkan Matahari Plasa Kudus terbakar pada 22 Februari 2018.