Bagikan:

JAKARTA - Subsektor Ketenagalistrikan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 1.901,74 Mega Watt (MW) atau 30,7 persen dari target tahun 2021 yang ditetapkan sebesar 6.187,91 MW.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengungkapkan, beberapa hal menyangkut pembangunan infrastruktur yang masih di bawah target tidak terlepas dari dampak pandemi COVID-19.

Kementerian ESDM mencatat, tambahan pembangkit listrik di tahun sebelumnya juga lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2020 yang sebesar 3.072 MW, dan hanya mencapai 59 persen dari target yang sebesar 5.209,4 MW.

"Dengan demikian, total kapasitas pembangkit listrik nasional hingga akhir 2021 mencapai 73.736 MW atau 73,74 Giga Watt (GW)," ujar Rida dalam konferensi pers virtual, Selasa, 18 Januari.

Adapun penambahan gardu induk, realisasinya juga hanya mencapai 7.731 mega volt ampere (MVA) atau 91,4 persen dari target sebesar 8.460 MVA. Sementara penambahan gardu distribusi tercatat sebanyak 2.775,4 MVA atau 91,8 persen dari target yang sebesar 3.022 MVA.

Terkait Rasio Elektrifikasi, Rida mengatakan bahwa saat ini telah mencapai 99,45 persen dari target 2021 yang sebesar 100 persen. Rasio elektrifikasi ini mengalami peningkatan sebesar 2,5 persen dari tahun 2020 yang sebesar 99,2 persen.

"Rasio peningkatan dari tahun ke tahun naik dengan landai karena sisa persentase yang kita hadapi adalah daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dan sulit dijangkau baik secara infrastruktur maupun dari ketersediaan dana PLN," lanjut Rida.

Rida juga menyampaikan capaian System Average Interruption Duration Index (SAIDI), atau berapa lama listrik terganggu atau padam per pelanggan dalam satu tahun yaitu tercapai 6 kali pelanggan/tahun atau mencapai 140 persen dari target.

Sedangkan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) yaitu berapa kali listrik terganggu atau padam per pelanggan dalam satu tahun, capaiannya adalah 4 kali pelanggan/tahun atau mencapai 150 persen dari target.

"Jumlah Pelanggan Listrik di tahun 2021 mengalami penambahan signifikan sebesar 81.530 ribu pelanggan atau sekitar 103% dari target," imbuh Rida.