Lifting Migas 2021 Merosot Dibandingkan 2020
Ilustrasi/antara

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) pada 2021 mencapai 660 ribu barel per hari (bph). Jumlah ini turun jika dibandingkan pada 2020 yang mencapai 707 ribu bph.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, menurunnya lifting migas karena disebabkan beberapa hal. Antara lain belum ditemykannya cadangan minyak baru yang lainnya.

"Misalnya ketika dipompa, yang keluar adalah minyak bercampur air dan saat ini memang produksinya juga menurun karena komposisi air lebih besar," kata Arifin dalam paparan kinerja ESDM 2021, Rabu, 12 Januari.

Ke depan ESDM akan terus melakukan eksplorasi untuk menemukan sumur baru. Kemudian, mendatangkan investor baru untuk melakukan eksplorasi. Sehingga diharapkan pada 2030 target lifting migas 1 juta bph dapat terwujud.

"Pemerintah akan optimalkan lifting minyak dan gas bumi dengan berikan kemudahan investasi dan insentif untuk dorong pencapaian target produksi minyak bumi 1 juta bpod dan gas bumi 12 bscfd di tahun 2030,"ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, ESDM telah menerapkan beberapa stategi untuk meningkatkan investasi antara lain dengan menerapkan fleksibilitas kontrak migas seperti halnya dengan memakai skema gross split ataupun cost recovery.

Selain itu, ESDM juga akan melakukan perbaikan terms and conditions kontrak pada lelang blok migas. Diantaranya fleksibilitas kontrak, bonus tanda tangan, bidable, split kontrak hingga 50 persen, DMO price 100 persen, No Cost Celling, Investment Credit dan Depresiasi dipercepat.