JAKARTA - Bupati Batang Wihaji mengatakan, realisasi nilai investasi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, hingga akhir November 2021 sudah menembus Rp4,9 triliun.
"Berdasar hitungan yang sudah dilaporkan disebutkan bahwa nilai investasi di KIT Batang sudah menembus Rp4,9 triliun," kata Bupati Wihaji di Batang, dikutip dari Antara, Selasa 14 Desember.
Menurut dia, pemkab sebagai kepanjangan pemerintah pusat hanya memiliki kewajiban melayani siapa pun para investor yang akan masuk ke Kabupaten Batang.
"Sesuai pesan Pak Presiden Jokowi, (Pemkab) harus bisa melakukan pelayanan yang terbaik, dipercepat tanpa melanggar aturan. Itu yang kami instruksikan pada dinas terkait, apalagi sudah ada aplikasi perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (OSS) yang akan mempermudah masalah pengurusan perizinan," katanya.
Ia mengatakan saat ini, Kabupaten Batang masuk kategori pencapaian investasi terbesar di Jawa Tengah, setelah Kota Semarang.
"Kabupaten Batang masuk nomor 2 setelah Kota Semarang. Insyaallah, tahun depan bisa nomor satu karena saat ini masih banyak calon investor dari Jakarta yang masih antre akan masuk ke daerah ini," katanya.
Direktur Utama PT KIT Batang Galih Saksono saat mendampingi Bupati Batang Wihaji meninjau lokasi pusat kegiatan Kabupaten Batang belum lama ini mengatakan pihaknya berhasil menggaet investor dengan nilai investasi mencapai Rp3,7 triliun.
"Investasi yang masuk terhitung sudah Rp3,7 triliun. Nilai investasi ini dihitung sesuai tahapan seperti KCC Glass yang nilai investasinya sebetulnya Rp5 triliun tetapi masih dihitung Rp2 triliun terlebih dahulu karena luasan yang dikembangkan belum tuntas sepenuhnya," katanya.
BACA JUGA:
Galih mengatakan nilai investasi itu diperoleh dari lima tenant yang sudah memastikan mendirikan perusahaannya di kluster pertama KIT Batang dengan luas area sekitar 450 hektare.
"Selain lima Galih mengatakan, yang sudah memastikan kerjasamanya dengan KIT Batang, pihaknya menargetkan dua tenant lagi akan masuk pada akhir tahun 2021 ini.
Lima perusahaan itu, kata dia, berasal dari Belanda, Korea, China yang bergerak pada bidang tinta, aluminium, keramik, pipa, dan kaca.
"Saat ini kami sudah bekerja sama dengan lima tenant itu dan Insyaallah sampai akhir 2021 menuju tujuh tenant. Ada dua tenant lagi yang sedang kami jajaki, belum bisa kami sebutkan," katanya.