Jokowi Bawa Kabar Gembira: Kawasan Industri Hijau Terbesar di Dunia Mulai Dibangun pada Desember 2021 di Kaltara
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Dok. Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bawa kabar gembira. Ia menyatakan pembangunan kawasan industri hijau (green industrial park) terbesar di dunia di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada bulan Desember 2021.

Jokowi menjelaskan, luas lahan yang akan dikembangkan pun menjadi kawasan industri hijau adalah 30 ribu hektare (Ha), naik dari perkiraan semula di kisaran 13 ribu Ha. Ia menuturkan kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan energi hijau baik di Indonesia maupun secara global.

"Bulan depan akan kita mulai bangun green industrial park di Kalimantan Utara, menyangkut luasan kurang lebih seminggu lalu angkanya baru 13 ribu Ha. Kemarin saya dapat informasi karena permintaan menghasilkan produk hijau semakin banyak, akan kita perluas jadi 30 ribu Ha," ujarnya pada pembukaan pertemuan tahunan BI 2021, Rabu 24 November.

Jokowi sebelumnya mengungkapkan perihal pembangunan kawasan industri hijau tersebut pada perhelatan Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 2021 di Glasgow, Skotlandia, Senin 1 November lalu.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan kawasan ini memanfaatkan energi hijau sebagai sumber energi penggerak industri. Tak hanya menggunakan energi hijau, industri yang ada di dalamnya pun akan menghasilkan energi baru terbarukan (EBT).

"Pengembangan industri berbasis clean energy termasuk pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara," ungkap Jokowi.

Jokowi memaparkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan energi hijau yang sangat besar. Misalnya untuk pembangkit listrik tenaga air air (hydro power), Indonesia memiliki 4.400 sungai yang bisa dimanfaatkan.

Saking banyaknya, Jokowi mengaku belum tahu kalkulasi pasti berapa besar energi air yang bisa dihasilkan. Yang ia ketahui PLTA dari Sungai Kayan, Kalimantan Utara, bisa menghasilkan 13 ribu megawatt (MW). Lalu, PLTA Sungai Mamberamo di Kabupaten Sarmi, Papua, punya potensi 24 ribu MW.